IN MY HEAD: ?

Sunday, December 19, 2010

Poetry: Jalaluddin Rumi

syair

I’m neither beautiful nor ugly
neither this nor that

I’m neither the peddler in the market
nor the nightingale
in the rose garden

Teacher give me a name so that I’ll know
what to call myself

I’m neither slave nor free neither candle
nor iron

I’ve not fallen in love with anyone
nor is anyone in love with me

Whether I’m sinful or good
sin and goodness come from another
not from me

Wherever He drags me I go
with no say in the matter

(Jalaluddin Rumi)

Imam Al-Bukhari

Imam Bukhari mempunyai nama lengkap Abu Abdullah ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Mughirah ibn Bardzibah Al-Bukhari. Ia dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan pada tanggal 13 Syawal 194 H. Bapaknya, Ismail, adalah seorang ulama hadits yang mempelajari materi ini di bawah bimbingan sejumlah tokoh ulama termasyhur, seperti Malik bin Anas, Hammad bin Zayd, dan Ibnu Mubarak

anak

Gambar Hiasan

Ketika Imam Bukhari masih remaja, orang tuanya meninggal dunia dan ia mewarisi kekayaan dan nasib yang cukup baik dari ayahnya. Imam Bukhari mempunyai seorang ibu yang afeksionis dan seorang kakak laki-laki yang bernama Ahmad.
Imam Bukhari dikarunia otak yang sangat cerdas. Pemikirannya tajam dan hafalannya kuat. Kecerdasan dan ketajaman pikirannya sudah terlihat sejak masa anak-anak. Ulama hadits ini mewarisi ketakwaannya ayahnya. Minatnya terhadap dunia keilmuan sudah terbentuk sejak kecil. Ayahnya merupakan tokoh idolanya sekaligus guru pertama baginya. Bahkan konon, ia ditinggal oleh ayahnya sejak usia 5 tahun.

KH. Ali Mustafa Ya’kub, guru besar ilmu hadist pada Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an di Jakarta, mengatakan ayahanda Imam Bukhari meninggalkan sebuah warisan berharga baginya, yaitu perpustakaan pribadi yang penuh dengan kitab-kitab, terutama kitab-kitab hadits. Dalam keadaan yatim, Imam Bukhari diasuh oleh ibunya dengan penuh kasih sayang. Dibimbingnya Imam Bukhari kecil agar lebih mencintai buku-buku peninggalan ayahnya, sehingga Imam Bukhari kecil terbiasa membaca dan menulis, terutama dalam bidang Al-Qur’an dan hadits.

Ketabahan dari seorang ibu yang shalihah, akhirnya mulai membuahkan hasil ketika pada umur 10 tahun, Imam Bukhari muncul sebagai anak yang berotak cemerlang dan mengalahkan anak-anak sebayanya. Pada saat umur 10 tahun itulah Imam Bukhari mulai mempelajari dan menghafal hadist. Ketika umur 11 tahun perpustakaan ayahnya sudah tidak memadai lagi bagi Imam Bukhari, dan karena itulah semangat Imam Bukhari semakin menggebu-gebu untuk mempelajari hadist, sehingga pada usia yang masih relatif muda, yakni umur 16 tahun, Imam Bukhari telah berhasil menghafalkan beberapa buah buku hasil karya sejumlah tokoh ulama yang terdahulu seperti Ibnu Mubarak, dan Waki’. Ia tidak hanya menghafal matan (periwayatan) hadits dan buku-buku ulama terdahulu, tetapi juga mengenal betul biografi para perawi yang mengambil bagian dan penukilan sejumlah hadits, data tanggal lahir, meninggal, tempat lahir dan sebagainya.

Imam Bukhari seorang yang berbadan kurus, berperawakan sedang, kulitnya kecoklatan, makannya sedikit, pemalu, dan zuhud. Imam Bukhari juga sangat berhati-hati dan sopan dalam berbicara, terutama dalam mengeritik para perawi. Terhadap perawi yang diketahui jelas kebohongannya, ia cukup mengatakan “fihi nazdarun” (perlu dipertimbangkan), “sakatu anhu” (mereka tidak menghiraukannya). Perkataannya yang tegas terhadap perawi yang tercela adalah: “munkarul hadist” (haditsnya diingkari).

Pada tahun 210 H, ia menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah bersama ibu dan saudara-saudaranya. Perjalanan itu sangat mengesankan bagi dia. Bukan saja merupakan kesempatan yang baik untuk bermunajat kepada Allah, tetapi juga kesempatan baik untuk berdialog dengan pakar-pakar hadits di haramayn (Makkah dan Madinah). Ketika ibadah haji, Imam Bukhari memutuskan untuk menetap di kota kelahiran Nabi Muhammad guna menimba ilmu dan hadits. Ia menetap di Makkah dan Madinah selama 6 tahun. Di kota inilah Imam Bukhari banyak menghasilkan karya tulis, termasuk diantaranya; penyusunan dasar-dasar Jami’us Shahih. Bahkan, ia menulis kitab Tarikh Khabir di sisi makam Rasulullah SAW dan sering menulis di malam hari di bawah terang bulan.

Imam Bukhari juga telah banyak melakukan ekspedisi (lawatan) ke berbagai negara, dan hampir seluruh negeri Islam disinggahinya. Imam Bukhari pernah berkata; “saya telah pergi ke Syam, Mesir, Jazirah dua kali, Bashrah empat kali, dan saya bermukim di Hizaj selama 6 tahun, dan tak dapat dihitung lagi berkali-kali saya pergi ke Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama hadist. Di kota Baghdad, Imam Bukhari sering menemui Imam Ahmad bin Hambal, seorang ahli fiqih dan hadist –penulis kitab musnad– dan menganjurkan kepada Imam Bukhari untuk tinggal di Baghdad serta melarangnya untuk tinggal di Khurasan.

Dalam setiap perjalanannya, Imam Bukhari selalu mengumpulkan dan menulis hadits. Di tengah malam, ia bangun menyalakan lampu dan menulis setiap yang terlintas dalam benaknya, kemudian lampu itu dimatikan. Hal itu kurang lebih dilakukan 20 kali setiap malam. Begitu juga dalam melakukan pelacakan hadist dari sumbernya yang terpercaya. Pelacakan tersebut tidak hanya di kota tempat di mana banyak tokoh hadits bermukim di sana, tetapi juga ia langsung menemui tokoh-tokoh tersebut, seperti Imam Ahmad bin Hambal, Yahya bin Mu’in, dan Muhammad Ibnu Rawaih.

Dari hasil pelacakan itu, Imam Bukhari berhasil menemukan kurang lebih 80 orang guru dan berhasil pula menghimpun sekitar 6000 hadist. Walau ia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bidang hadits, namun Imam Bukhari tetap memiliki jiwa mulia, terhormat, sangat membanggakan dan memuliakan ilmu, juga senantiasa menjaga agar ilmunya tidak direndahkan dan tidak di bawa pada tempat-tempat penguasa. Sebab saat itu terjadi ketegangan antara Gubernur Bukhara, Khalid bin Ahmad Az-Zuhaili, dengan Imam Bukhari, dimana ia menolak sikap konsisten Imam Bukhari.

Imam Bukhari adalah sosok ulama hadist yang produktif dalam menulis. Ia banyak menghasilkan karya bermutu, terutama dalam bidang hadist. Berikut karya-karya Imam Bukhari yang terkemuka antara lain:
1. Al- Tarikh Al- Shaghir (Kisah Sejarah Singkat)
2. Al-Tarikh Al-Ausat (Kisah Sejarah)
3. Al-Dhu’afa (Kemiskinan)
4. Al-Jami’Al-Dhahih (Sahih Bukhari) yang konon menghimpun sebanyak 7.275 hadits
5. Raf’Al-Yadyn fi Al-Shalah (Kemaslahatan)
6. Khair Al-Kalam fi Al-Qiraah Khalf al-Imam (Panduan Membaca Quran bagi Imam shalat)
7. Bir al-Walidayn (Berbakti kepada Orang tua)
8. Khalq af’al-‘Ibad (Akhlak dalam Ibadah)
9. Al-Musnad Al-Kabir (Hadits-hadits yang besar)
10. Al-Hibah (Pemberian)

Itulah beberapa karya Imam Bukhari yang merupakan peninggalan bersejarah yang sangat tinggi nilainya. Dan yang pasti semua apa yang telah diwariskan oleh imam Bukhari harus diteruskan oleh generasi selanjutnya, termasuk generasi yang hidup saat ini dan yang akan datang.

Pada usia 62 tahun, anak yatim yang kemudian kesohor sebagai ahli hadits nombor wahid(satu) itu berpulang ke Rahmatullah pada hari sabtu, malam Idul Fitri 1 Syawal 256 H (870 M). Semoga Allah merahmati dan meridhainya. Amin.

Imam Muslim

Penghimpun dan penyusun hadits terbaik kedua setelah Imam Bukhari adalah Imam Muslim. Nama lengkapnya ialah Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi. Ia juga mengarang kitab As-Sahih . Ia salah seorang ulama terkemuka yang namanya tetap dikenal hingga kini. Ia dilahirkan di Naisabur pada tahun 206 H. menurut pendapat yang sahih sebagaimana dikemukakan oleh al-Hakim Abu Abdullah dalam kitabnya ‘Ulama’ul-Amsar.

40164_1592249812145_1412898446_31593656_4008318_n

Kehidupan dan Lawatannya untuk Mencari Ilmu

Ia belajar hadits sejak masih dalam usia dini iaitu mulai tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz Irak Syam Mesir dan negara-negara lainnya.

Dalam lawatannya Imam Muslim banyak mengunjungi ulama-ulama kenamaan untuk berguru hadits kepada mereka. Di Khurasan ia berguru kepada Yahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih; di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu ‘Ansan. Di Irak ia belajar hadits kepada Ahmad bin Hambal dan Abdullah bin Maslamah; di Hijaz belajar kepada Sa’id bin Mansur dan Abu Mas’Abuzar; di Mesir berguru kepada ‘Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya dan kepada ulama ahli hadits yg lain.

Muslim berkali-kali mengunjungi Baghdad utk belajar kepada ulama-ulama ahli hadits dan kunjungannya yg terakhir pada 259 H. di waktu Imam Bukhari dating ke Naisabur Muslim sering datang kepadanya untuk berguru sebab ia mengetahui jasa dan ilmunya. Dan ketika terjadi fitnah atau kesenjangan antara Bukhari dan Az-Zihli ia bergabung kepada Bukhari sehingga hal ini menjadi sebab terputusnya hubungan dengan Az-Zihli. Muslim dalam Sahihnya mahupun dalam kitab lainnya tidak memasukkan hadits-hadits yang diterima dari Az-Zihli padahal ia adalah gurunya. Hal serupa ia lakukan terhadap Bukhari. Ia tidak meriwayatkan hadits dalam Sahihnya yang diterimanya dari Bukhari padahal ia pun sebagai gurunya. Nampaknya pada hemat Muslim yang lebih baik adalah tidak memasukkan ke dalam Sahihnya hadits-hadits yang diterima dari kedua gurunya itu dengan tetap mengakui mereka sebagai guru.

Wafatnya

Imam Muslim wafat pada Minggu sore dan dikebumikan di kampung Nasr Abad salah satu daerah di luar Naisabur pada hari Senin 25 Rajab 261 H. dalam usia 55 tahun.

Guru-gurunya

Selain yang telah disebutkan di atas Muslim masih mempunyai banyak ulama yang menjadi gurunya. Di antaranya Usman dan Abu Bakar keduanya putra Abu Syaibah; Syaiban bin Farwakh Abu Kamil al-Juri Zuhair bin Harb Amr an-Naqid Muhammad bin al-Musanna Muhammad bin Yassar Harun bin Sa’id al-Ayli Qutaibah bin Sa’id dan lain sebagainya.

Keahlian dalam Hadits

Apabila Imam Bukhari merupakan ulama terkemuka di bidang hadits sahih berpengetahuan luas mengenai ilat-ilat(hadis yang ada masalah) dan seluk-belok hadits serta tajam kritiknya maka Imam Muslim adalah orang kedua setelah Imam Bukhari baik dalam ilmu dan pengetahuannya mahupun dalam keutamaan dan kedudukannya.

Imam Muslim banyak menerima pujian dan pengakuan dari para ulama ahli hadits mahupun ulama lainnya. Al-Khatib al-Baghdadi berkata “Muslim telah mengikuti jejak Bukhari memperhatikan ilmunya dan menempuh jalan yg dilaluinya.” Pernyataan ini tidak berarti bahwa Muslim hanyalah seorang pengekor. Sebab ia mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri dalam menyusun kitab serta metode baru yang belum pernah diperkenalkan orang sebelumnya.

Abu Quraisy al-Hafiz menyatakan bahwa di dunia ini orang yang benar-benar ahli di bidang hadits hanya empat orang; salah satu di antaranya adalah Muslim . Maksud perkataan tersebut adalah ahli-ahli hadits terkemuka yang hidup di masa Abu Quraisy sebab ahli hadits itu cukup banyak jumlahnya.

Karya-karya Imam Muslim

Imam Muslim meninggalkan karya tulis yg tidak sedikit jumlahnya di antaranya
Al-Jami’ as-Sahih .
Al-Musnadul Kabir .
Kitabul-Asma’ wal-Kuna.
Kitab al-’Ilal.
Kitabul-Aqran.
Kitabu Su’alatihi Ahmad bin Hambal.
Kitabul-Intifa’ bi Uhubis-Siba’.
Kitabul-Muhadramin.
Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahid.
Kitab Auladis-Sahabah.
Kitab Awhamil-Muhadditsin.

Kitab Sahih Muslim

Di antara kitab-kitab di atas yang paling agung dan sangat bermanfat luas serta masih tetap beredar hingga kini ialah Al-Jami’ as-Sahih terkenal dengan Sahih Muslim. Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab yang paling sahih dan murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih ini diterima baik oleh segenap umat Islam.

Imam Muslim telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meneliti dan mempelajari keadaan para perawi menyaring hadits-hadits yg diriwayatkan membandingkan riwayat-riwayat itu satu sama lain. Muslim sangat teliti dan hati-hati dalam menggunakan lafaz-lafaz dan selalu memberikan isyarat akan adanya perbedaan antara lafaz-lafaz itu. Dengan usaha yang sedemikian rupa maka lahirlah kitab Sahihnya.

Bukti konkrit mengenai keagungan kitab itu ialah suatu kenyataan di mana Muslim menyaring isi kitabnya dari ribuan riwayat yang pernah didengarnya. Diceritakan bahwa ia pernah berkata “Aku susun kitab Sahih ini yang disaring dari 300.000 hadits.”

Diriwayatkan dari Ahmad bin Salamah yang berkata “Aku menulis bersama Muslim untuk menyusun kitab Sahihnya itu selama 15 tahun. Kitab itu berisi 12.000 buah hadits.

Dalam pada itu Ibn Salah menyebutkan dari Abi Quraisy al-Hafiz bahwa jumlah hadits Sahih Muslim itu sebanyak 4.000 buah hadits. Kedua pendapat tersebut dapat kita kompromikan yaitu bahwa perhitungan pertama memasukkan hadits-hadits yang berulang-ulang penyebutannya sedangkan perhitungan kedua hanya menghitung hadits-hadits yg tidak disebutkan berulang.

Imam Muslim berkata di dalam Sahihnya “Tidak tiap hadits yang sahih menurutku aku cantumkan di sini yakni dalam Sahihnya. Aku hanya mencantumkan hadits-hadits yg telah disepakati oleh para ulama hadits.”

Imam Muslim pernah berkata sebagai ungkapan gembira atas karunia Tuhan yang diterimanya “Apabila penduduk bumi ini menulis hadits selama 200 tahun maka usaha mereka hanya akan berputar-putar di sekitar kitab musnad ini.”

Ketelitian dan kehati-hatian Muslim terhadap hadits yang diriwayatkan dalam Sahihnya dapat dilihat dari perkataannya sebagai berikut “Tidaklah aku mencantumkan sesuatu hadits dalam kitabku ini melainkan dengan alasan; juga tiada aku menggugurkan sesuatu hadits daripadanya melainkan dengan alasan pula.”

Imam Muslim di dalam penulisan Sahihnya tidak membuat judul tiap bab secara terperinci. Adapun judul-judul kitab dan bab yang kita dapati pada sebagian naskah Sahih Muslim yang sudah dicetak sebenarnya dibuat oleh para pengulas yang datang kemudian. Di antara pengulas yang paling baik membuatkan judul-judul bab dan sistematika babnya adalah Imam Nawawi dalam Syarahnya.

Sumber Kitab Hadis Sahih yang Enam Muhammad Muhammad Abu Syuhbah Al-Islam Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

sumber file al_islam.chm

Waallahualam.

Friday, December 17, 2010

Biar Dunia

Ashura-Festival-Iran

Biar dunia maya ini jadi saksi ujian insaf,tika harus di fana nyata, pasti kembara peri sufi sepi bernada mukhlis.

11 Muharam 1432,Pasir Pekan.

Sunday, December 12, 2010

Solat Martabat Paling sempurna Dalam Menghambakan Diri kepada Allah s.w.t

solatlah-anak1

Anak-anak harus didedahkan dengan solat seawal umur tujuh tahun

Allah s.w.t telah memerintahkan solat lima waktu untuk menegakkan kalimah–Nya, agar kita dapat menggunakan hati,lidah,anggota dalam memperhambakan diri kepada-Nya. Tiap-tiap dari hati,anggota dan lidah berperanan dalam memperhambakan diri kepada yang menjadikan (Hati-lidah-anggota) dengan mengerjakan solat.

Firman Allah s.w.t: “Dan Aku tiada menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadat kepadaKu.” Surah Adz-Dzariyaat:Ayat 56.

Inilah maksud Allah menjadikan manusia dan jin,agar mereka beribadat kepada Allah s.w.t.

solat sunat 2Dengan memperhatikan dan meneliti sifat dan kaifiat(cara) solat nyatalah bahawa, solat itu telah disusun dengan caranya untuk  menghasilkan kesempurnaan martabat ubudiyah (memperhambakan diri kepada Allah). Ucapan lidah, amalan anggota, i’tiqad hati, berjalin serasi menjadi satu dalam segala bahagian solat. Semasa berdiri, dalam rukuk,dalam sujud dan duduk.

Sumber.

Waallahualam.

Thursday, December 9, 2010

Shadaqah Adalah Burhan (Bukti/ Petunjuk)

Shadaqah Adalah Burhan (Bukti/ Petunjuk)

Shadaqah merupakan ‘bukti’ dari ‘keimanan’ seseorang. Karena orang yang beriman senantiasa akan menyisihkan sebagian hartanya untuk shadaqah fi sabilillah(bersedekah pada jalan Allah). Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah swt. Mengatakan, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”

Ayat di atas menggambarkan bahawa seseorang tidak akan pernah mencapai derajat ‘kebaikan’ hingga ia mahu menginfakkan di jalan Allah, harta yang paling dicintainya. Dan dari ayat tersebut, terlahir sebuah kisah, bagaimana salah seorang sahabat Rasulullah saw. yang bernama Abu Thalhah ketika mendengar ayat ini beliau langsung pergi menemui Rasulullah saw.. Beliau mengatakan bahwa harta yang paling dicintainya adalah Bairaha, yaitu sebidang tanah yang berada persis di depan masjid nabawi. Bahkan diriwayatkan Rasulullah saw. sangat menyukai untuk memasuki tanahnya tersebut untuk meminum air dari mata air yang terdapat di dalamnya. Beliau mengemukakan bahwa tanahya itu diinfakkan fi sabilillah(pada jalan Allah). Ketika itu Rasulullah saw. mengatakan, bahwa ini adalah harta yang menguntungkan, ini adalah harta yang menguntungkan.

padisri1

Disamping itu, Allah swt. juga menjanjikan kepada orang-orang yang mahu berinfak dengan balasan pahala yang demikian besar. Dalam Al-Qur’an Allah swt. Mengatakan, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Ubah Suai, Sumber:http://www.dakwatuna.com/2008/samudra-kebaikan/

Waallahualam.

Wednesday, December 8, 2010

Solat Adalah Cahaya

Solat Adalah Cahaya kepada setiap mukmin, dengan solat seorang mukmin jelas akan jalan yang harus dilalui nya. Terang tujuan hidupnya,berseri kata-kata nya.

solat2

Shalat merupakan kewajiban seorang muslim dalam seluruh masa dari kehidupannya, dan merupakan rukun Islam kedua. Dalam hadits di atas Rasulullah saw. menggambarkan bahwa “shalat adalah cahaya”, Imam Nawawi mengemukakan, bahwa terdapat beberapa makna mengenai hal ini :
• Bahwa shalat mencegah dari kemaksiatan, membentengi dari perbuatan keji dan kemungkaran dan menunjukkan pada kebenaran, sebagaimana cahaya menerangi jalannya.
• Bahwa pahala dari shalat itu akan menjadi cahaya bagi pelakunya pada hari kiamat kelak.
• Bahwa shalat itu akan menjadi cahaya yang terlihat terang pada wajah pelakunya di hari kiamat, dan di duniapun seseorang yang shalat akan terlihat pada wajahnya kecerahan, berbeda dengan orang-orang yang tidak shalat.

solat-1

Dalam Al-Qur’an Allah swt. Berfirman, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)

Shalat merupakan cahaya ma’nawi yang menerangi jalan hidayah dan kebenaran sebagaimana cahaya menerangi jalan yang lurus dan akhlak yang benar, dengannya seorang muslim akan menjadi orang yang berwibawa dan terhormat di dunia dan wajahnya akan bersinar pada hari kiamat. Dalam ayat lain, Allah mengatakan, “Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Sumber.

Waallahualam.

Tahun Baharu Hijrah #2: Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun.

Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun

Soalan: Apakah pandangan ahli panel tentang bacaan doa akhir tahun dan doa awal tahun.?

Jawab:
Oleh Hj Kamin

Alhamdulillah. Kami akan cuba menjawab soalan ini dengan kadar kemampuan yang ada, In Sya Allah.

Tidak dapat dinafikan bahawa orang Islam digalakkan sentiasa memohon kepada Allah swt agar diberikan kebaikkan dan keredhaan bagi diri dan keluarganya. Tidak ada masalah untuk kita berdoa untuk kebaikkan apabila datangnya awal tahun Hijrah, sebagaimana umum suruhan ibadat berdo'a.

Teguran dan kritikan kepada amalan berdoa akhir dan awal tahun ini berdasarkan kepada beberapa perkara yang tidak dapat dipastikan kesahihannya :-

a. Kaifiat yang dianjurkan bagaimana mengamalkan doa ini. misalnya dianjurkan membaca doa ini 3 kali pada waktu akhir Asar, pada akhir bulan Zulhijjah.

b. Fadhilat kepada si-pembaca doa ini - misalnya fadilat do'a akhir tahun - maka barangsiapa membaca doa ini daripada waktu yang telah tersebut maka berkatalah syaitan kesusahanlah bagiku dan sia-sialah pekerjaanku pada setahun ini dibinasakan dengan satu saat jua dengan sebab membaca doa-doa ini maka diampuni Allah Ta’ala sekalian dosanya yang setahun ini.

Fadilat doa awal tahun - Doa awal tahun iaitu hendaklah dibaca 3 kali setelah solat Maghrib pada malam 1 haribulan Muharram dan barangsiapa membaca ini maka bahawasanya syaitan berkata telah amanlah anak adam ini daripada aku barang yang tinggal dari umurnya pada ini tahun kerana bahawasanya Allah Ta’ala telah mewakilkan dua malaikat memelihara akan dia daripada fitnah syaitan

c. Kedua-dua doa tidak boleh ditsabitkan kepada Nabi . Ia bukan hadith. Sheikh Jamaluddin al-Qasimi rh menyatakan bahawa doa ini tidak berasal dari Nabi .

Disebabkan amalan ini tidak pernah dilakukan oleh Nabi , kafiat berdo'a cara ini bukanlah kaifiat yang disyariatkan. Penentuan permulaan bulan hijrah pun adalah pada zaman Umar ra iaitu pada tahun ke 17 hijrah atau selepas 7 tahun kewafatan Nabi .

Yang penting, kita tidak boleh mengaitkan do'a ini kepada Nabi . Berdoalah dengan apa sahaja permintaan berdasarkan dalil umum galakkan berdo'a adalah dibenarkan, tidak terbatas kepada awal atau akhir tahun!. WA.

Sekian, wassalam

Sumber:http://al-ahkam.net/forum09/viewtopic.php?f=97&t=37445&p=143608

Waallahualam.

Klik sini untuk download Doa Awal dan Akhir Tahun.

Tuesday, December 7, 2010

Tahun Baharu Hijrah #1

Salam Hijrah, berakhir sudah tahun hijrah yang lepas 1431H dan bermula pula tahun hijrah 1432H.

Firman Allah SWT,Maksudnya:

“Dan orang-orang yang berhijrah kerana Allah sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (Iaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal..”Surah an-Nahl 16: 41-42.

Harapanku agar semua pembaca luangkan hati memohon ampunan segala kesalahan pada kebanyakan masa yang ada.

Rasul s.a.w bersabda: “Barangsiapa yang membaca, Aku minta ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya. Aku bertaubat kepada-Nya. Maka Allah mengampuninya, sekalipun lari dari perang.”(H.R Abu Daud, Tirmidzi dan Al-Hakim)

Sebagaimana azam hijrah kita yang lepas ada yang masih belum tertunai lagi atau azam baru. Bagi pelajar teruskan usaha mendapatkan ilmu bermanafaat bermula dari sijil, diploma, sarjana muda, Master atau PHD. Begitu juga pada ahli perniagaan serta bidang-bidang lain yang diceburi. Agar kita berada dalam jalan-jalan kebajikan dan tempat yang punya kebaikan yang melimpah-ruah dengan rahmat Allah Taala hingga usaha kita bertambah berkat dan jaya.

Al-Quran berulang-ulang menyebut tentang keberkatan. Antara firman-Nya : (maksudnya)

“Sekiranya penduduk negeri itu, beriman serta bertaqwa, tentulah Kami akan membuka kepada mereka keberkatan-keberkatan dari langit dan bumi”. (Surah al-A’raf, 96).

Allah perintahkan Nabi Nuh: (maksudnya)

“Dan berdoalah: Wahai Tuhanku, Turunkanlah daku di tempat turun yang berkat, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat”. (Surah al-Mukminun 29).

Kata Nabi Isa dalam Surah Maryam: (maksudnya)

“Allah menjadikan aku ini diberkati di mana sahaja aku berada..” (Surah Maryam, 31).

hijrah2

Peristiwa hijrah Rasullullah s.a.w yang lalu perlu di ambil sebagai ibrah pada semua dalam meneruskan maksud hidup sebagai abdi-Nya.

Firman Allah SWT ,maksudnya:

“Demi sesungguhnya, kisah Nabi-nabi itu mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang mempunyai akal fikiran. (Kisah Nabi-nabi yang terkandung dalam Al-Quran) ia bukanlah cerita-cerita yang diada-adakan, tetapi ia mengesahkan apa yang tersebut di dalam Kitab-kitab agama yang terdahulu daripadanya dan ia sebagai keterangan yang menjelaskan tiap-tiap sesuatu, serta menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi kaum yang (mahu) beriman.”Surah Yusoff 12:111.

Jadi, untuk tidak merugikan masa, sempena tahun baharu ini, seharusnya sama-sama beriltizam untuk berubah dan meningkatkan amal serta meninggalkan perkara yang kurang berfaedah.

Firman Allah dalam Surah al-‘Asr: (maksudnya)

“Demi Masa! Sesungguhnya insan itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, serta mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar”. (Surah al-‘Asr 1-3).

words4ever_wallpaper_61

Setelah tahun bertemu tahun, pelbagai peristiwa telah ditaqdir kan berlaku. Perang di bumi saudara kita  Palestin belum berkesudahan, banjir, tsunami dan gempa bumi di Indonesia dan seluruh tempat lain. Tanah air kita juga berlaku musibah banjir yang merugikan berjuta wang dan juga masalah akhlak mutakhir ini sangat membimbangkan.

Para da’i harus memperkemaskan amal dan meningkatkan lagi usaha dakwah pada ahli-ahli yang terdekat. Melalui usrah-usrah, tamrin-tamrin, Mukhayyam-mukhayyam, gast-gast dan sebagainya.Yang sudah dapat petunjuk agar terus kekal istiqamah dengan taufik hidayah. Yang jauh harus dipujuk serta dekatkan dengan hidayah.

Doa Nabi s.a.w

“Ya Haiyyu, Ya Qayyum, dengan rahmatMu daku memohon pertolongan. Baikilah seluruh urusanku, dan janganlah Engkau serahkan diriku ini kepadaku walaupun sekelip mata” (Riwayat al-Nasai, dinilai sahih oleh al-Albani).

Amin….  Waallahualam.

Oleh: azl untuk kitchenofwood(dapur kayu)

Monday, December 6, 2010

Zikrullah Dalam Kehidupan Muslim

Zikrullah Dalam Kehidupan Muslim

Zikir dari seorang hamba kepada Khaliq-nya, melengkapkan hamba seorang mukmin.

zikir-7-kerendahan

Zikrullah di mana-mana sahaja, lazimkan hati dengan zikirullah.

zikir

Rasulullah s.a.w. juga pernah menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah seperti orang yang hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah sebagai orang yang mati: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati.” (HR. Bukhari)

Bahkan dalam riwayat lain, Rasulullah s.a.w. juga mengumpamakannya dengan rumah. Rumah orang yang berdzikir kepada Allah adalah rumah manusia hidup, dan rumah orang yang tidak berdzikir adalah seperti rumah orang mati, atau kuburan.

Seorang mu’min yang senantiasa mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah, akan sangat memerlukan dzikrullah yang melebihi daripada seorang muslim biasa. Karena pada hakikatnya, ia ingin kembali menghidupkan hati mereka yang telah mati. Namun bagaimana mungkin ia dapat mengembang amanah tersebut, manakala hatinya sendiri redup remang-remang, atau bahkan juga turut mati dan porak-poranda.

Dari sini dapat diambil satu kesimpulan bahwa tidak mungkin memisahkan dzikir dengan hati. Karena pemisahan seperti ini pada hakikatnya sama seperti pemisahan roh dan jasad dalam diri insan. Seorang manusia sudah bukan manusia lagi manakala rohnya sudah tiada serasi hengkang dari jasadnya. Dengan dzikir ini pulalah, Allah gambarkan dalam Al-Qur’an, bahwa hati dapat menjadi tenang dan tenteram. FirmanNya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Surah Al-Ra’d:28(13:28).

Ketenangan hati juga berkaitan erat dengan kebersihan hati. Hati yang tidak bersih, tidak dapat menjadikan diri insan menjadi tenang. Bahkan penulis melihat bahwa kebersihan hatilah yang menjadi sumber tegaknya bangunan ketenangan hati. Dan disinilah dzikir dapat mengantisipasikan hati menjadi bersih, sebagaimana dzikir juga dapat menjadikan hati menjadi tenang. Dan ini pulalah letak asakan dzikir dalam hati seorang da’i.

Adalah suatu hal yang teramat tabu bagi seorang da’i, meninggalkan dzikir dalam setiap detik yang dilaluinya. Karena dzikir memiliki banyak keistimewaan yang teramat penting guna menjadi bekalan da’wah yang akan mereka lalui.

Salah seorang salafuna saleh ada yang mengatakan, “Lisan yang tidak berdzikir adalah seperti mata yang buta, seperti telinga yang tuli dan seperti tangan yang lumpuh. Hati merupakan pintu besar Allah yang senantiasa terbuka antara hamba dan Rabnya, selama hamba tersebut tidak menguncinya sendiri.”

Adalah Syeikh Hasan al-Basri, mengungkapkan dalam sebuah kata mutiara yang sangat indah: “Raihlah keindahan dalam tiga hal; dalam shalat, dalam dzikir dan dalam tilawatul Qur’an, dan kalian akan mendapatkannya…. Jika tidak maka ketahuilah, bahwa pintu telah tertutup.”

Inilah pentingnya dzikir bagi kebersihan hati seorang da’i. Dengan dzikir, seorang hamba akan mampu menundukkan syaitan, sebagaimana syaitan menundukkan manusia yang lupa dan lalai. Dengan dzikir pulalah, amal shaleh menjadi hidup. Dan tanpa dzikir, amal shaleh seperti jasad yang tidak memiliki roh. Mungkinkah aktiviti da’wah yang dilakukan da’i menjadi seperti jasad tanpa roh?

Sumber

Waallahualam.

zikirSelepasSolat Sila besarkan dan copy serta amal kan.

Sunday, December 5, 2010

Fadhilah Subhanallah Dan Alhamdulillah

Fadhilah Subhanallah Dan Alhamdulillah

Sambungan keterangan hadist yang lepas ini mengenai kelebihan membaca Subhanallah dan Alhamdulillah, ikuti penerangan di bawah.

fadilat 

Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah itu memberatkan timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah keduanya memenuhi ruang antara langit dan bumi. Shalat itu adalah cahaya, shadaqah itu adalah burhan (bukti/petunjuk). Kesabaran adalah cahaya. Al-Qur’an adalah hujjah (bukti) untuk membelamu atau menentangmu. Setiap manusia bekerja, maka ada yang menjual dirinya dengan bekerja berat untuk keselamatannya atau kehancurannya.” (HR. Muslim)

Hadits di atas menggambarkan bahwa “Alhamdulillah” memberatkan timbangan. Bahkan Rasulullah saw. mengulanginya lagi dengan mengatakan bahwa fadhilah, “subhanallah” dan “Alhamdulillah” adalah akan memenuhi ruang antara langit dan bumi. Dalam hadits lain, Rasulullah saw. menguatkan fadhilah”dzikir” ini dengan mengatakan : Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan lisan namun berat di atas timbangan dan disukai oleh Allah yang Maha Rahman, yaitu “subhanallah wa bihamdihi” dan “subhanallahil adzim”. (HR. Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang bertasbih seratus kali pada setiap selesai shalat, dan bertahlil seratus kali, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun dosa-dosanya tersebut seumpama buih di lautan. (HR. Nasa’i)

Sumber

Waallahualam.

Saturday, December 4, 2010

Kebersihan Adalah Setengah Dari Iman

Kebersihan Adalah Setengah Dari Iman

img_2079

Dalam Syarah Muslimnya, Imam Nawawi mengemukakan bahwa di antara makna ‘kebersihan sebagian dari iman’, adalah :
1. Bahwa pahala dalam bersuci dapat berlipat pahalanya sampai setengahnya pahala keimanan.
2. Bahwa ‘keimanan’ akan menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan seseorang sebelumnya, demikian juga dengan wudhu. Karena wudhu tidak sah dilaksanakan tanpa iman…
Hikmah yang dapat dipetik dari keharusan adanya proses ‘thaharah’ ini adalah bahwa seluruh ibadah yang dilakukan oleh setiap hamba Allah adalah bertujuan untuk ‘mensucikan’ pelakunya sendiri dari karat-karat dan noda kehidupan dunia. (QS. Al-Maidah: 6)

Hikmah lain adalah, bahwa sesungguhnya Allah swt. sendiri sangat mencintai orang-orang yang senantiasa bersuci (QS. Al-Baqarah: 222), “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang senantiasa mensucikan diri.”

Karena dengan bersuci, dosa-dosa seseorang akan diampuni oleh Allah swt.. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Utsman bin Affan r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang berwudhu kemudian ia menyempurnakan wudhu’nya, maka akan keluar dosa-dosa dari jasadnya, hingga keluar (dosa-dosanya tersebut) dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)

Sumber

Waallahualam.

Lautan Kebaikan #1

016s052rF5U

Gambar Hiasan

Oleh: Rikza Maulan, M.Ag

Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah itu memberatkan timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah keduanya memenuhi ruang antara langit dan bumi. Shalat itu adalah cahaya, shadaqah itu adalah burhan (bukti/petunjuk). Kesabaran adalah cahaya. Al-Qur’an adalah hujjah (bukti) untuk membelamu atau menentangmu. Setiap manusia bekerja, maka ada yang menjual dirinya dengan bekerja berat untuk keselamatannya atau kehancurannya.” (HR. Muslim)

Takhrij Hadits
Hadits ini (sebagaimana teks hadits di atas, riwayat Imam Muslim) melalui jalur Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari dari Abu Sallam dan Zaid, diriwayatkan oleh:

• Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Thaharah, Bab Fadhl Al-Wudhu’, hadits no. 328.
• Imam Turmudzi dalam Jami’nya, Kitab Al-Da’awat ‘Anir Rasul, Bab Minhu, hadits no. 3439, dengan sanad serupa.
• Imam Nasa’i dalam Sunannya, Kitab Al-Zakat, Bab Wujub Al-Zakat, hadits no. 2394, dengan sanad serupa.
• Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya, dalam dua tempat yaitu pada Baqi Musnad Al-Anshar, Hadits Abi Malik Al-Anshari, hadits no 21828 dan no 21834, keduanya dengan sanad serupa.
• Imam Al-Darimi dalam Sunannya, Kitab Al-Thaharah, Bab Ma Ja’a Fi Al-Thahur, hadits no. 651, dengan sanad serupa.

Gambaran Tentang Hadits

Hadits di atas memberikan gambaran kepada kita, betapa sesungguhnya “peluang” dan kesempatan untuk melakukan amal kebaikan begitu terbuka lebar. Hadits dibuka dengan ungkapan Rasulullah saw. ; “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Yaitu bahwa Islam merupakan Diin yang membawa manusia pada hakekat kesucian. Baik kesucian yang bersifat lahiriyah seperti wudhu dan mandi, ataupun kesucian yang sifatnya ma’nawiyah, seperti kesucian hati dan jiwa. Ini semua artinya bahwa Islam ditegakkan atas prinsip kesucian. Segala sesuatu harus dimulai dari kesucian, baik kesucian niat maupun kesucian fisik dan pakaian, seperti shalat, membaca Al-Qur’an dsb.

Kemudian Rasulullah saw. menjelaskan bahwa segala amal kebaikan adalah shadaqah. Mengucapkan alhamdulillah, subhanallah, shalat, shadaqah, kesabaran, membaca Al-Qur’an dan sebagainya. Masing-masing dari kebaikan tersebut memiliki nilai luhur yang mulia, meskipun merupakan hal-hal sesungguhnya sangat sederhana.

Namun pada akhirnya, manusia sendirilah yang akan menentukan arah dan tujuan hidupnya. Rasulullah saw. mengatakan, “Setiap manusia itu bekerja, maka ada yang menjual dirinya dengan bekerja berat untuk keselamatannya atau kecelakaannya.” Artinya, ada manusia yang menjual dirinya kepada Allah swt. dengan melakukan segala ketaatan, dan oleh karenanya ia membebaskan dirinya dari azab api neraka.

Namun ada juga yang menjual dirinya kepada syaitan, dengan berlaku sebaliknya; senantiasa bergelumang dengan kemaksiatan, maka ia telah menghancurkan dirinya dan menjerumuskannya ke dalam api neraka. Lihat juga entri ini Kebersihan Adalah Setengah Dari Iman, Fadhilah Subhanallah Dan Alhamdulillah, Zikrullah Dalam Kehidupan Muslim, Shalat Adalah Cahaya,dan Shadaqah Adalah Burhan (Bukti/ Petunjuk).

Ubahsuai:http://www.dakwatuna.com/2008/samudra-kebaikan/

Wednesday, December 1, 2010

“Tuntutlah ilmu, walaupun ke negeri china” hadis dhaif jiddan

“Tuntutlah ilmu, walaupun ke negeri china” hadis dhaif jiddan. Tahukah anda bahwasannya menurut sebahagian ahli hadis kalimat itu bukan berasal dari sabda Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam.
Ini adalah hadits dhaif jiddan (lemah sekali), bahkan sebagian ahli hadits menghukuminya sebagai hadits batil, tidak ada asalnya. Rujuk sini.

“ Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, karena sesungguhnya menuntut ilmu sangatlah wajib atas setiap orang muslim”.

Nas di atas adalah matan dari hadits dhoif tetapi diriwayatkan melalui banyak sanad, di antaranya Imam Baihaqi dalam kitab syi’bul iman. Ahli hadits menyatakan di antara perawi hadits tersebut adalah Abu ‘Atikah yang dikatakan oleh ulama’ hadits sebagai perawi dhoif, sehingga muncul banyak pendapat dalam menilai hadits ini sebagai hadits dhoif, bathil atau tidak bersanad.

Namun demikian, menurut al-hafidh al-Mazi : karena hadits ini memiliki banyak jalan (sanad), maka dari dhoif naik ke derajat hasan lighoirihi. Oleh karena itu tidak boleh bagi kita mengatakan bahwa itu bukan hadits. Rujuk sini.

“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim”                                                                   Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. 224), dari Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 3913). Diriwayatkan pula oleh Imam-imam ahli hadits yang lainnya dari beberapa Sahabat seperti ‘Ali, Ibnu ‘Abbas, Ibnu ‘Umar, Ibnu Mas’ud, Abu Sa’id al-Khudri, dan al-Husain bin ‘Ali radhiyallaahu ‘anhum.

Kalau ada yang Sahih (sah) mengapa pakai yang dhoif (lemah) ? Pakailah yang sahih, lagi kuat.

Sumber.

Waallahualam.

Salam.. Chat.


ShoutMix chat widget

Followers

As-Syahid Izzuddin Al-Qassam (1871 - 20 Nov 1935)

Nama sebenar beliau adalah Muhammad Izzuddin Abdul Qadir Mustafa Al-Qassam. Lahir di daerah Al-Ladziqiyyah, Syria Selatan. Masuk ke Al-Azhar sekitar tahun 1906 pada usia 14 tahun. Sempat berguru dengan Sheikh Muhammad Abduh dan berteman dengan Sheikh Rasyid Redho. Ketika penjajahan kuffar di Libya pada 1911, beliau turut memobilisasi senjata dan para mujahid untuk turun ke Libya. Setiap operasi jihad yang dipimpin oleh beliau di Palestin membuahkan kejayaan besar yang menakutkan Inggeris yang menjajah Palestin saat itu. Beliau syahid dalam satu pertempuran dahsyat di Kota Jenin, bersama 10 orang mujahid yang digempur dengan ratusan pasukan Inggeris yang menggunakan helikopter. Kini, nama beliau disematkan kepada sayap ketenteraan Hamas iaitu Brigade As-Syahid Izzuddin Al-Qassam yang sering dikenal dengan aksi-aksi pelancaran roket Al-Qassam dan operasi Amaliyyah Al-Istisyhadiyyah. 


My News

islamiconlineuniversity.com

Learn How to give Dawah

Alafasy Quran TV - Syeikh Misyari Rasyid Al-Afasy

Radio Rodja - Menebar Cahaya Sunnah - Kuliah Hadist

Iklan Nuff