IN MY HEAD: ?

Sunday, December 19, 2010

Poetry: Jalaluddin Rumi

syair

I’m neither beautiful nor ugly
neither this nor that

I’m neither the peddler in the market
nor the nightingale
in the rose garden

Teacher give me a name so that I’ll know
what to call myself

I’m neither slave nor free neither candle
nor iron

I’ve not fallen in love with anyone
nor is anyone in love with me

Whether I’m sinful or good
sin and goodness come from another
not from me

Wherever He drags me I go
with no say in the matter

(Jalaluddin Rumi)

Imam Al-Bukhari

Imam Bukhari mempunyai nama lengkap Abu Abdullah ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Mughirah ibn Bardzibah Al-Bukhari. Ia dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan pada tanggal 13 Syawal 194 H. Bapaknya, Ismail, adalah seorang ulama hadits yang mempelajari materi ini di bawah bimbingan sejumlah tokoh ulama termasyhur, seperti Malik bin Anas, Hammad bin Zayd, dan Ibnu Mubarak

anak

Gambar Hiasan

Ketika Imam Bukhari masih remaja, orang tuanya meninggal dunia dan ia mewarisi kekayaan dan nasib yang cukup baik dari ayahnya. Imam Bukhari mempunyai seorang ibu yang afeksionis dan seorang kakak laki-laki yang bernama Ahmad.
Imam Bukhari dikarunia otak yang sangat cerdas. Pemikirannya tajam dan hafalannya kuat. Kecerdasan dan ketajaman pikirannya sudah terlihat sejak masa anak-anak. Ulama hadits ini mewarisi ketakwaannya ayahnya. Minatnya terhadap dunia keilmuan sudah terbentuk sejak kecil. Ayahnya merupakan tokoh idolanya sekaligus guru pertama baginya. Bahkan konon, ia ditinggal oleh ayahnya sejak usia 5 tahun.

KH. Ali Mustafa Ya’kub, guru besar ilmu hadist pada Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an di Jakarta, mengatakan ayahanda Imam Bukhari meninggalkan sebuah warisan berharga baginya, yaitu perpustakaan pribadi yang penuh dengan kitab-kitab, terutama kitab-kitab hadits. Dalam keadaan yatim, Imam Bukhari diasuh oleh ibunya dengan penuh kasih sayang. Dibimbingnya Imam Bukhari kecil agar lebih mencintai buku-buku peninggalan ayahnya, sehingga Imam Bukhari kecil terbiasa membaca dan menulis, terutama dalam bidang Al-Qur’an dan hadits.

Ketabahan dari seorang ibu yang shalihah, akhirnya mulai membuahkan hasil ketika pada umur 10 tahun, Imam Bukhari muncul sebagai anak yang berotak cemerlang dan mengalahkan anak-anak sebayanya. Pada saat umur 10 tahun itulah Imam Bukhari mulai mempelajari dan menghafal hadist. Ketika umur 11 tahun perpustakaan ayahnya sudah tidak memadai lagi bagi Imam Bukhari, dan karena itulah semangat Imam Bukhari semakin menggebu-gebu untuk mempelajari hadist, sehingga pada usia yang masih relatif muda, yakni umur 16 tahun, Imam Bukhari telah berhasil menghafalkan beberapa buah buku hasil karya sejumlah tokoh ulama yang terdahulu seperti Ibnu Mubarak, dan Waki’. Ia tidak hanya menghafal matan (periwayatan) hadits dan buku-buku ulama terdahulu, tetapi juga mengenal betul biografi para perawi yang mengambil bagian dan penukilan sejumlah hadits, data tanggal lahir, meninggal, tempat lahir dan sebagainya.

Imam Bukhari seorang yang berbadan kurus, berperawakan sedang, kulitnya kecoklatan, makannya sedikit, pemalu, dan zuhud. Imam Bukhari juga sangat berhati-hati dan sopan dalam berbicara, terutama dalam mengeritik para perawi. Terhadap perawi yang diketahui jelas kebohongannya, ia cukup mengatakan “fihi nazdarun” (perlu dipertimbangkan), “sakatu anhu” (mereka tidak menghiraukannya). Perkataannya yang tegas terhadap perawi yang tercela adalah: “munkarul hadist” (haditsnya diingkari).

Pada tahun 210 H, ia menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah bersama ibu dan saudara-saudaranya. Perjalanan itu sangat mengesankan bagi dia. Bukan saja merupakan kesempatan yang baik untuk bermunajat kepada Allah, tetapi juga kesempatan baik untuk berdialog dengan pakar-pakar hadits di haramayn (Makkah dan Madinah). Ketika ibadah haji, Imam Bukhari memutuskan untuk menetap di kota kelahiran Nabi Muhammad guna menimba ilmu dan hadits. Ia menetap di Makkah dan Madinah selama 6 tahun. Di kota inilah Imam Bukhari banyak menghasilkan karya tulis, termasuk diantaranya; penyusunan dasar-dasar Jami’us Shahih. Bahkan, ia menulis kitab Tarikh Khabir di sisi makam Rasulullah SAW dan sering menulis di malam hari di bawah terang bulan.

Imam Bukhari juga telah banyak melakukan ekspedisi (lawatan) ke berbagai negara, dan hampir seluruh negeri Islam disinggahinya. Imam Bukhari pernah berkata; “saya telah pergi ke Syam, Mesir, Jazirah dua kali, Bashrah empat kali, dan saya bermukim di Hizaj selama 6 tahun, dan tak dapat dihitung lagi berkali-kali saya pergi ke Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama hadist. Di kota Baghdad, Imam Bukhari sering menemui Imam Ahmad bin Hambal, seorang ahli fiqih dan hadist –penulis kitab musnad– dan menganjurkan kepada Imam Bukhari untuk tinggal di Baghdad serta melarangnya untuk tinggal di Khurasan.

Dalam setiap perjalanannya, Imam Bukhari selalu mengumpulkan dan menulis hadits. Di tengah malam, ia bangun menyalakan lampu dan menulis setiap yang terlintas dalam benaknya, kemudian lampu itu dimatikan. Hal itu kurang lebih dilakukan 20 kali setiap malam. Begitu juga dalam melakukan pelacakan hadist dari sumbernya yang terpercaya. Pelacakan tersebut tidak hanya di kota tempat di mana banyak tokoh hadits bermukim di sana, tetapi juga ia langsung menemui tokoh-tokoh tersebut, seperti Imam Ahmad bin Hambal, Yahya bin Mu’in, dan Muhammad Ibnu Rawaih.

Dari hasil pelacakan itu, Imam Bukhari berhasil menemukan kurang lebih 80 orang guru dan berhasil pula menghimpun sekitar 6000 hadist. Walau ia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bidang hadits, namun Imam Bukhari tetap memiliki jiwa mulia, terhormat, sangat membanggakan dan memuliakan ilmu, juga senantiasa menjaga agar ilmunya tidak direndahkan dan tidak di bawa pada tempat-tempat penguasa. Sebab saat itu terjadi ketegangan antara Gubernur Bukhara, Khalid bin Ahmad Az-Zuhaili, dengan Imam Bukhari, dimana ia menolak sikap konsisten Imam Bukhari.

Imam Bukhari adalah sosok ulama hadist yang produktif dalam menulis. Ia banyak menghasilkan karya bermutu, terutama dalam bidang hadist. Berikut karya-karya Imam Bukhari yang terkemuka antara lain:
1. Al- Tarikh Al- Shaghir (Kisah Sejarah Singkat)
2. Al-Tarikh Al-Ausat (Kisah Sejarah)
3. Al-Dhu’afa (Kemiskinan)
4. Al-Jami’Al-Dhahih (Sahih Bukhari) yang konon menghimpun sebanyak 7.275 hadits
5. Raf’Al-Yadyn fi Al-Shalah (Kemaslahatan)
6. Khair Al-Kalam fi Al-Qiraah Khalf al-Imam (Panduan Membaca Quran bagi Imam shalat)
7. Bir al-Walidayn (Berbakti kepada Orang tua)
8. Khalq af’al-‘Ibad (Akhlak dalam Ibadah)
9. Al-Musnad Al-Kabir (Hadits-hadits yang besar)
10. Al-Hibah (Pemberian)

Itulah beberapa karya Imam Bukhari yang merupakan peninggalan bersejarah yang sangat tinggi nilainya. Dan yang pasti semua apa yang telah diwariskan oleh imam Bukhari harus diteruskan oleh generasi selanjutnya, termasuk generasi yang hidup saat ini dan yang akan datang.

Pada usia 62 tahun, anak yatim yang kemudian kesohor sebagai ahli hadits nombor wahid(satu) itu berpulang ke Rahmatullah pada hari sabtu, malam Idul Fitri 1 Syawal 256 H (870 M). Semoga Allah merahmati dan meridhainya. Amin.

Imam Muslim

Penghimpun dan penyusun hadits terbaik kedua setelah Imam Bukhari adalah Imam Muslim. Nama lengkapnya ialah Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi. Ia juga mengarang kitab As-Sahih . Ia salah seorang ulama terkemuka yang namanya tetap dikenal hingga kini. Ia dilahirkan di Naisabur pada tahun 206 H. menurut pendapat yang sahih sebagaimana dikemukakan oleh al-Hakim Abu Abdullah dalam kitabnya ‘Ulama’ul-Amsar.

40164_1592249812145_1412898446_31593656_4008318_n

Kehidupan dan Lawatannya untuk Mencari Ilmu

Ia belajar hadits sejak masih dalam usia dini iaitu mulai tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz Irak Syam Mesir dan negara-negara lainnya.

Dalam lawatannya Imam Muslim banyak mengunjungi ulama-ulama kenamaan untuk berguru hadits kepada mereka. Di Khurasan ia berguru kepada Yahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih; di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu ‘Ansan. Di Irak ia belajar hadits kepada Ahmad bin Hambal dan Abdullah bin Maslamah; di Hijaz belajar kepada Sa’id bin Mansur dan Abu Mas’Abuzar; di Mesir berguru kepada ‘Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya dan kepada ulama ahli hadits yg lain.

Muslim berkali-kali mengunjungi Baghdad utk belajar kepada ulama-ulama ahli hadits dan kunjungannya yg terakhir pada 259 H. di waktu Imam Bukhari dating ke Naisabur Muslim sering datang kepadanya untuk berguru sebab ia mengetahui jasa dan ilmunya. Dan ketika terjadi fitnah atau kesenjangan antara Bukhari dan Az-Zihli ia bergabung kepada Bukhari sehingga hal ini menjadi sebab terputusnya hubungan dengan Az-Zihli. Muslim dalam Sahihnya mahupun dalam kitab lainnya tidak memasukkan hadits-hadits yang diterima dari Az-Zihli padahal ia adalah gurunya. Hal serupa ia lakukan terhadap Bukhari. Ia tidak meriwayatkan hadits dalam Sahihnya yang diterimanya dari Bukhari padahal ia pun sebagai gurunya. Nampaknya pada hemat Muslim yang lebih baik adalah tidak memasukkan ke dalam Sahihnya hadits-hadits yang diterima dari kedua gurunya itu dengan tetap mengakui mereka sebagai guru.

Wafatnya

Imam Muslim wafat pada Minggu sore dan dikebumikan di kampung Nasr Abad salah satu daerah di luar Naisabur pada hari Senin 25 Rajab 261 H. dalam usia 55 tahun.

Guru-gurunya

Selain yang telah disebutkan di atas Muslim masih mempunyai banyak ulama yang menjadi gurunya. Di antaranya Usman dan Abu Bakar keduanya putra Abu Syaibah; Syaiban bin Farwakh Abu Kamil al-Juri Zuhair bin Harb Amr an-Naqid Muhammad bin al-Musanna Muhammad bin Yassar Harun bin Sa’id al-Ayli Qutaibah bin Sa’id dan lain sebagainya.

Keahlian dalam Hadits

Apabila Imam Bukhari merupakan ulama terkemuka di bidang hadits sahih berpengetahuan luas mengenai ilat-ilat(hadis yang ada masalah) dan seluk-belok hadits serta tajam kritiknya maka Imam Muslim adalah orang kedua setelah Imam Bukhari baik dalam ilmu dan pengetahuannya mahupun dalam keutamaan dan kedudukannya.

Imam Muslim banyak menerima pujian dan pengakuan dari para ulama ahli hadits mahupun ulama lainnya. Al-Khatib al-Baghdadi berkata “Muslim telah mengikuti jejak Bukhari memperhatikan ilmunya dan menempuh jalan yg dilaluinya.” Pernyataan ini tidak berarti bahwa Muslim hanyalah seorang pengekor. Sebab ia mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri dalam menyusun kitab serta metode baru yang belum pernah diperkenalkan orang sebelumnya.

Abu Quraisy al-Hafiz menyatakan bahwa di dunia ini orang yang benar-benar ahli di bidang hadits hanya empat orang; salah satu di antaranya adalah Muslim . Maksud perkataan tersebut adalah ahli-ahli hadits terkemuka yang hidup di masa Abu Quraisy sebab ahli hadits itu cukup banyak jumlahnya.

Karya-karya Imam Muslim

Imam Muslim meninggalkan karya tulis yg tidak sedikit jumlahnya di antaranya
Al-Jami’ as-Sahih .
Al-Musnadul Kabir .
Kitabul-Asma’ wal-Kuna.
Kitab al-’Ilal.
Kitabul-Aqran.
Kitabu Su’alatihi Ahmad bin Hambal.
Kitabul-Intifa’ bi Uhubis-Siba’.
Kitabul-Muhadramin.
Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahid.
Kitab Auladis-Sahabah.
Kitab Awhamil-Muhadditsin.

Kitab Sahih Muslim

Di antara kitab-kitab di atas yang paling agung dan sangat bermanfat luas serta masih tetap beredar hingga kini ialah Al-Jami’ as-Sahih terkenal dengan Sahih Muslim. Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab yang paling sahih dan murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih ini diterima baik oleh segenap umat Islam.

Imam Muslim telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meneliti dan mempelajari keadaan para perawi menyaring hadits-hadits yg diriwayatkan membandingkan riwayat-riwayat itu satu sama lain. Muslim sangat teliti dan hati-hati dalam menggunakan lafaz-lafaz dan selalu memberikan isyarat akan adanya perbedaan antara lafaz-lafaz itu. Dengan usaha yang sedemikian rupa maka lahirlah kitab Sahihnya.

Bukti konkrit mengenai keagungan kitab itu ialah suatu kenyataan di mana Muslim menyaring isi kitabnya dari ribuan riwayat yang pernah didengarnya. Diceritakan bahwa ia pernah berkata “Aku susun kitab Sahih ini yang disaring dari 300.000 hadits.”

Diriwayatkan dari Ahmad bin Salamah yang berkata “Aku menulis bersama Muslim untuk menyusun kitab Sahihnya itu selama 15 tahun. Kitab itu berisi 12.000 buah hadits.

Dalam pada itu Ibn Salah menyebutkan dari Abi Quraisy al-Hafiz bahwa jumlah hadits Sahih Muslim itu sebanyak 4.000 buah hadits. Kedua pendapat tersebut dapat kita kompromikan yaitu bahwa perhitungan pertama memasukkan hadits-hadits yang berulang-ulang penyebutannya sedangkan perhitungan kedua hanya menghitung hadits-hadits yg tidak disebutkan berulang.

Imam Muslim berkata di dalam Sahihnya “Tidak tiap hadits yang sahih menurutku aku cantumkan di sini yakni dalam Sahihnya. Aku hanya mencantumkan hadits-hadits yg telah disepakati oleh para ulama hadits.”

Imam Muslim pernah berkata sebagai ungkapan gembira atas karunia Tuhan yang diterimanya “Apabila penduduk bumi ini menulis hadits selama 200 tahun maka usaha mereka hanya akan berputar-putar di sekitar kitab musnad ini.”

Ketelitian dan kehati-hatian Muslim terhadap hadits yang diriwayatkan dalam Sahihnya dapat dilihat dari perkataannya sebagai berikut “Tidaklah aku mencantumkan sesuatu hadits dalam kitabku ini melainkan dengan alasan; juga tiada aku menggugurkan sesuatu hadits daripadanya melainkan dengan alasan pula.”

Imam Muslim di dalam penulisan Sahihnya tidak membuat judul tiap bab secara terperinci. Adapun judul-judul kitab dan bab yang kita dapati pada sebagian naskah Sahih Muslim yang sudah dicetak sebenarnya dibuat oleh para pengulas yang datang kemudian. Di antara pengulas yang paling baik membuatkan judul-judul bab dan sistematika babnya adalah Imam Nawawi dalam Syarahnya.

Sumber Kitab Hadis Sahih yang Enam Muhammad Muhammad Abu Syuhbah Al-Islam Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

sumber file al_islam.chm

Waallahualam.

Friday, December 17, 2010

Biar Dunia

Ashura-Festival-Iran

Biar dunia maya ini jadi saksi ujian insaf,tika harus di fana nyata, pasti kembara peri sufi sepi bernada mukhlis.

11 Muharam 1432,Pasir Pekan.

Sunday, December 12, 2010

Solat Martabat Paling sempurna Dalam Menghambakan Diri kepada Allah s.w.t

solatlah-anak1

Anak-anak harus didedahkan dengan solat seawal umur tujuh tahun

Allah s.w.t telah memerintahkan solat lima waktu untuk menegakkan kalimah–Nya, agar kita dapat menggunakan hati,lidah,anggota dalam memperhambakan diri kepada-Nya. Tiap-tiap dari hati,anggota dan lidah berperanan dalam memperhambakan diri kepada yang menjadikan (Hati-lidah-anggota) dengan mengerjakan solat.

Firman Allah s.w.t: “Dan Aku tiada menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadat kepadaKu.” Surah Adz-Dzariyaat:Ayat 56.

Inilah maksud Allah menjadikan manusia dan jin,agar mereka beribadat kepada Allah s.w.t.

solat sunat 2Dengan memperhatikan dan meneliti sifat dan kaifiat(cara) solat nyatalah bahawa, solat itu telah disusun dengan caranya untuk  menghasilkan kesempurnaan martabat ubudiyah (memperhambakan diri kepada Allah). Ucapan lidah, amalan anggota, i’tiqad hati, berjalin serasi menjadi satu dalam segala bahagian solat. Semasa berdiri, dalam rukuk,dalam sujud dan duduk.

Sumber.

Waallahualam.

Thursday, December 9, 2010

Shadaqah Adalah Burhan (Bukti/ Petunjuk)

Shadaqah Adalah Burhan (Bukti/ Petunjuk)

Shadaqah merupakan ‘bukti’ dari ‘keimanan’ seseorang. Karena orang yang beriman senantiasa akan menyisihkan sebagian hartanya untuk shadaqah fi sabilillah(bersedekah pada jalan Allah). Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah swt. Mengatakan, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”

Ayat di atas menggambarkan bahawa seseorang tidak akan pernah mencapai derajat ‘kebaikan’ hingga ia mahu menginfakkan di jalan Allah, harta yang paling dicintainya. Dan dari ayat tersebut, terlahir sebuah kisah, bagaimana salah seorang sahabat Rasulullah saw. yang bernama Abu Thalhah ketika mendengar ayat ini beliau langsung pergi menemui Rasulullah saw.. Beliau mengatakan bahwa harta yang paling dicintainya adalah Bairaha, yaitu sebidang tanah yang berada persis di depan masjid nabawi. Bahkan diriwayatkan Rasulullah saw. sangat menyukai untuk memasuki tanahnya tersebut untuk meminum air dari mata air yang terdapat di dalamnya. Beliau mengemukakan bahwa tanahya itu diinfakkan fi sabilillah(pada jalan Allah). Ketika itu Rasulullah saw. mengatakan, bahwa ini adalah harta yang menguntungkan, ini adalah harta yang menguntungkan.

padisri1

Disamping itu, Allah swt. juga menjanjikan kepada orang-orang yang mahu berinfak dengan balasan pahala yang demikian besar. Dalam Al-Qur’an Allah swt. Mengatakan, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Ubah Suai, Sumber:http://www.dakwatuna.com/2008/samudra-kebaikan/

Waallahualam.

Wednesday, December 8, 2010

Solat Adalah Cahaya

Solat Adalah Cahaya kepada setiap mukmin, dengan solat seorang mukmin jelas akan jalan yang harus dilalui nya. Terang tujuan hidupnya,berseri kata-kata nya.

solat2

Shalat merupakan kewajiban seorang muslim dalam seluruh masa dari kehidupannya, dan merupakan rukun Islam kedua. Dalam hadits di atas Rasulullah saw. menggambarkan bahwa “shalat adalah cahaya”, Imam Nawawi mengemukakan, bahwa terdapat beberapa makna mengenai hal ini :
• Bahwa shalat mencegah dari kemaksiatan, membentengi dari perbuatan keji dan kemungkaran dan menunjukkan pada kebenaran, sebagaimana cahaya menerangi jalannya.
• Bahwa pahala dari shalat itu akan menjadi cahaya bagi pelakunya pada hari kiamat kelak.
• Bahwa shalat itu akan menjadi cahaya yang terlihat terang pada wajah pelakunya di hari kiamat, dan di duniapun seseorang yang shalat akan terlihat pada wajahnya kecerahan, berbeda dengan orang-orang yang tidak shalat.

solat-1

Dalam Al-Qur’an Allah swt. Berfirman, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)

Shalat merupakan cahaya ma’nawi yang menerangi jalan hidayah dan kebenaran sebagaimana cahaya menerangi jalan yang lurus dan akhlak yang benar, dengannya seorang muslim akan menjadi orang yang berwibawa dan terhormat di dunia dan wajahnya akan bersinar pada hari kiamat. Dalam ayat lain, Allah mengatakan, “Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Sumber.

Waallahualam.

Tahun Baharu Hijrah #2: Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun.

Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun

Soalan: Apakah pandangan ahli panel tentang bacaan doa akhir tahun dan doa awal tahun.?

Jawab:
Oleh Hj Kamin

Alhamdulillah. Kami akan cuba menjawab soalan ini dengan kadar kemampuan yang ada, In Sya Allah.

Tidak dapat dinafikan bahawa orang Islam digalakkan sentiasa memohon kepada Allah swt agar diberikan kebaikkan dan keredhaan bagi diri dan keluarganya. Tidak ada masalah untuk kita berdoa untuk kebaikkan apabila datangnya awal tahun Hijrah, sebagaimana umum suruhan ibadat berdo'a.

Teguran dan kritikan kepada amalan berdoa akhir dan awal tahun ini berdasarkan kepada beberapa perkara yang tidak dapat dipastikan kesahihannya :-

a. Kaifiat yang dianjurkan bagaimana mengamalkan doa ini. misalnya dianjurkan membaca doa ini 3 kali pada waktu akhir Asar, pada akhir bulan Zulhijjah.

b. Fadhilat kepada si-pembaca doa ini - misalnya fadilat do'a akhir tahun - maka barangsiapa membaca doa ini daripada waktu yang telah tersebut maka berkatalah syaitan kesusahanlah bagiku dan sia-sialah pekerjaanku pada setahun ini dibinasakan dengan satu saat jua dengan sebab membaca doa-doa ini maka diampuni Allah Ta’ala sekalian dosanya yang setahun ini.

Fadilat doa awal tahun - Doa awal tahun iaitu hendaklah dibaca 3 kali setelah solat Maghrib pada malam 1 haribulan Muharram dan barangsiapa membaca ini maka bahawasanya syaitan berkata telah amanlah anak adam ini daripada aku barang yang tinggal dari umurnya pada ini tahun kerana bahawasanya Allah Ta’ala telah mewakilkan dua malaikat memelihara akan dia daripada fitnah syaitan

c. Kedua-dua doa tidak boleh ditsabitkan kepada Nabi . Ia bukan hadith. Sheikh Jamaluddin al-Qasimi rh menyatakan bahawa doa ini tidak berasal dari Nabi .

Disebabkan amalan ini tidak pernah dilakukan oleh Nabi , kafiat berdo'a cara ini bukanlah kaifiat yang disyariatkan. Penentuan permulaan bulan hijrah pun adalah pada zaman Umar ra iaitu pada tahun ke 17 hijrah atau selepas 7 tahun kewafatan Nabi .

Yang penting, kita tidak boleh mengaitkan do'a ini kepada Nabi . Berdoalah dengan apa sahaja permintaan berdasarkan dalil umum galakkan berdo'a adalah dibenarkan, tidak terbatas kepada awal atau akhir tahun!. WA.

Sekian, wassalam

Sumber:http://al-ahkam.net/forum09/viewtopic.php?f=97&t=37445&p=143608

Waallahualam.

Klik sini untuk download Doa Awal dan Akhir Tahun.

Tuesday, December 7, 2010

Tahun Baharu Hijrah #1

Salam Hijrah, berakhir sudah tahun hijrah yang lepas 1431H dan bermula pula tahun hijrah 1432H.

Firman Allah SWT,Maksudnya:

“Dan orang-orang yang berhijrah kerana Allah sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (Iaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal..”Surah an-Nahl 16: 41-42.

Harapanku agar semua pembaca luangkan hati memohon ampunan segala kesalahan pada kebanyakan masa yang ada.

Rasul s.a.w bersabda: “Barangsiapa yang membaca, Aku minta ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya. Aku bertaubat kepada-Nya. Maka Allah mengampuninya, sekalipun lari dari perang.”(H.R Abu Daud, Tirmidzi dan Al-Hakim)

Sebagaimana azam hijrah kita yang lepas ada yang masih belum tertunai lagi atau azam baru. Bagi pelajar teruskan usaha mendapatkan ilmu bermanafaat bermula dari sijil, diploma, sarjana muda, Master atau PHD. Begitu juga pada ahli perniagaan serta bidang-bidang lain yang diceburi. Agar kita berada dalam jalan-jalan kebajikan dan tempat yang punya kebaikan yang melimpah-ruah dengan rahmat Allah Taala hingga usaha kita bertambah berkat dan jaya.

Al-Quran berulang-ulang menyebut tentang keberkatan. Antara firman-Nya : (maksudnya)

“Sekiranya penduduk negeri itu, beriman serta bertaqwa, tentulah Kami akan membuka kepada mereka keberkatan-keberkatan dari langit dan bumi”. (Surah al-A’raf, 96).

Allah perintahkan Nabi Nuh: (maksudnya)

“Dan berdoalah: Wahai Tuhanku, Turunkanlah daku di tempat turun yang berkat, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat”. (Surah al-Mukminun 29).

Kata Nabi Isa dalam Surah Maryam: (maksudnya)

“Allah menjadikan aku ini diberkati di mana sahaja aku berada..” (Surah Maryam, 31).

hijrah2

Peristiwa hijrah Rasullullah s.a.w yang lalu perlu di ambil sebagai ibrah pada semua dalam meneruskan maksud hidup sebagai abdi-Nya.

Firman Allah SWT ,maksudnya:

“Demi sesungguhnya, kisah Nabi-nabi itu mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang mempunyai akal fikiran. (Kisah Nabi-nabi yang terkandung dalam Al-Quran) ia bukanlah cerita-cerita yang diada-adakan, tetapi ia mengesahkan apa yang tersebut di dalam Kitab-kitab agama yang terdahulu daripadanya dan ia sebagai keterangan yang menjelaskan tiap-tiap sesuatu, serta menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi kaum yang (mahu) beriman.”Surah Yusoff 12:111.

Jadi, untuk tidak merugikan masa, sempena tahun baharu ini, seharusnya sama-sama beriltizam untuk berubah dan meningkatkan amal serta meninggalkan perkara yang kurang berfaedah.

Firman Allah dalam Surah al-‘Asr: (maksudnya)

“Demi Masa! Sesungguhnya insan itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, serta mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar”. (Surah al-‘Asr 1-3).

words4ever_wallpaper_61

Setelah tahun bertemu tahun, pelbagai peristiwa telah ditaqdir kan berlaku. Perang di bumi saudara kita  Palestin belum berkesudahan, banjir, tsunami dan gempa bumi di Indonesia dan seluruh tempat lain. Tanah air kita juga berlaku musibah banjir yang merugikan berjuta wang dan juga masalah akhlak mutakhir ini sangat membimbangkan.

Para da’i harus memperkemaskan amal dan meningkatkan lagi usaha dakwah pada ahli-ahli yang terdekat. Melalui usrah-usrah, tamrin-tamrin, Mukhayyam-mukhayyam, gast-gast dan sebagainya.Yang sudah dapat petunjuk agar terus kekal istiqamah dengan taufik hidayah. Yang jauh harus dipujuk serta dekatkan dengan hidayah.

Doa Nabi s.a.w

“Ya Haiyyu, Ya Qayyum, dengan rahmatMu daku memohon pertolongan. Baikilah seluruh urusanku, dan janganlah Engkau serahkan diriku ini kepadaku walaupun sekelip mata” (Riwayat al-Nasai, dinilai sahih oleh al-Albani).

Amin….  Waallahualam.

Oleh: azl untuk kitchenofwood(dapur kayu)

Monday, December 6, 2010

Zikrullah Dalam Kehidupan Muslim

Zikrullah Dalam Kehidupan Muslim

Zikir dari seorang hamba kepada Khaliq-nya, melengkapkan hamba seorang mukmin.

zikir-7-kerendahan

Zikrullah di mana-mana sahaja, lazimkan hati dengan zikirullah.

zikir

Rasulullah s.a.w. juga pernah menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah seperti orang yang hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah sebagai orang yang mati: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati.” (HR. Bukhari)

Bahkan dalam riwayat lain, Rasulullah s.a.w. juga mengumpamakannya dengan rumah. Rumah orang yang berdzikir kepada Allah adalah rumah manusia hidup, dan rumah orang yang tidak berdzikir adalah seperti rumah orang mati, atau kuburan.

Seorang mu’min yang senantiasa mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah, akan sangat memerlukan dzikrullah yang melebihi daripada seorang muslim biasa. Karena pada hakikatnya, ia ingin kembali menghidupkan hati mereka yang telah mati. Namun bagaimana mungkin ia dapat mengembang amanah tersebut, manakala hatinya sendiri redup remang-remang, atau bahkan juga turut mati dan porak-poranda.

Dari sini dapat diambil satu kesimpulan bahwa tidak mungkin memisahkan dzikir dengan hati. Karena pemisahan seperti ini pada hakikatnya sama seperti pemisahan roh dan jasad dalam diri insan. Seorang manusia sudah bukan manusia lagi manakala rohnya sudah tiada serasi hengkang dari jasadnya. Dengan dzikir ini pulalah, Allah gambarkan dalam Al-Qur’an, bahwa hati dapat menjadi tenang dan tenteram. FirmanNya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Surah Al-Ra’d:28(13:28).

Ketenangan hati juga berkaitan erat dengan kebersihan hati. Hati yang tidak bersih, tidak dapat menjadikan diri insan menjadi tenang. Bahkan penulis melihat bahwa kebersihan hatilah yang menjadi sumber tegaknya bangunan ketenangan hati. Dan disinilah dzikir dapat mengantisipasikan hati menjadi bersih, sebagaimana dzikir juga dapat menjadikan hati menjadi tenang. Dan ini pulalah letak asakan dzikir dalam hati seorang da’i.

Adalah suatu hal yang teramat tabu bagi seorang da’i, meninggalkan dzikir dalam setiap detik yang dilaluinya. Karena dzikir memiliki banyak keistimewaan yang teramat penting guna menjadi bekalan da’wah yang akan mereka lalui.

Salah seorang salafuna saleh ada yang mengatakan, “Lisan yang tidak berdzikir adalah seperti mata yang buta, seperti telinga yang tuli dan seperti tangan yang lumpuh. Hati merupakan pintu besar Allah yang senantiasa terbuka antara hamba dan Rabnya, selama hamba tersebut tidak menguncinya sendiri.”

Adalah Syeikh Hasan al-Basri, mengungkapkan dalam sebuah kata mutiara yang sangat indah: “Raihlah keindahan dalam tiga hal; dalam shalat, dalam dzikir dan dalam tilawatul Qur’an, dan kalian akan mendapatkannya…. Jika tidak maka ketahuilah, bahwa pintu telah tertutup.”

Inilah pentingnya dzikir bagi kebersihan hati seorang da’i. Dengan dzikir, seorang hamba akan mampu menundukkan syaitan, sebagaimana syaitan menundukkan manusia yang lupa dan lalai. Dengan dzikir pulalah, amal shaleh menjadi hidup. Dan tanpa dzikir, amal shaleh seperti jasad yang tidak memiliki roh. Mungkinkah aktiviti da’wah yang dilakukan da’i menjadi seperti jasad tanpa roh?

Sumber

Waallahualam.

zikirSelepasSolat Sila besarkan dan copy serta amal kan.

Sunday, December 5, 2010

Fadhilah Subhanallah Dan Alhamdulillah

Fadhilah Subhanallah Dan Alhamdulillah

Sambungan keterangan hadist yang lepas ini mengenai kelebihan membaca Subhanallah dan Alhamdulillah, ikuti penerangan di bawah.

fadilat 

Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah itu memberatkan timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah keduanya memenuhi ruang antara langit dan bumi. Shalat itu adalah cahaya, shadaqah itu adalah burhan (bukti/petunjuk). Kesabaran adalah cahaya. Al-Qur’an adalah hujjah (bukti) untuk membelamu atau menentangmu. Setiap manusia bekerja, maka ada yang menjual dirinya dengan bekerja berat untuk keselamatannya atau kehancurannya.” (HR. Muslim)

Hadits di atas menggambarkan bahwa “Alhamdulillah” memberatkan timbangan. Bahkan Rasulullah saw. mengulanginya lagi dengan mengatakan bahwa fadhilah, “subhanallah” dan “Alhamdulillah” adalah akan memenuhi ruang antara langit dan bumi. Dalam hadits lain, Rasulullah saw. menguatkan fadhilah”dzikir” ini dengan mengatakan : Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan lisan namun berat di atas timbangan dan disukai oleh Allah yang Maha Rahman, yaitu “subhanallah wa bihamdihi” dan “subhanallahil adzim”. (HR. Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang bertasbih seratus kali pada setiap selesai shalat, dan bertahlil seratus kali, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun dosa-dosanya tersebut seumpama buih di lautan. (HR. Nasa’i)

Sumber

Waallahualam.

Saturday, December 4, 2010

Kebersihan Adalah Setengah Dari Iman

Kebersihan Adalah Setengah Dari Iman

img_2079

Dalam Syarah Muslimnya, Imam Nawawi mengemukakan bahwa di antara makna ‘kebersihan sebagian dari iman’, adalah :
1. Bahwa pahala dalam bersuci dapat berlipat pahalanya sampai setengahnya pahala keimanan.
2. Bahwa ‘keimanan’ akan menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan seseorang sebelumnya, demikian juga dengan wudhu. Karena wudhu tidak sah dilaksanakan tanpa iman…
Hikmah yang dapat dipetik dari keharusan adanya proses ‘thaharah’ ini adalah bahwa seluruh ibadah yang dilakukan oleh setiap hamba Allah adalah bertujuan untuk ‘mensucikan’ pelakunya sendiri dari karat-karat dan noda kehidupan dunia. (QS. Al-Maidah: 6)

Hikmah lain adalah, bahwa sesungguhnya Allah swt. sendiri sangat mencintai orang-orang yang senantiasa bersuci (QS. Al-Baqarah: 222), “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang senantiasa mensucikan diri.”

Karena dengan bersuci, dosa-dosa seseorang akan diampuni oleh Allah swt.. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Utsman bin Affan r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang berwudhu kemudian ia menyempurnakan wudhu’nya, maka akan keluar dosa-dosa dari jasadnya, hingga keluar (dosa-dosanya tersebut) dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)

Sumber

Waallahualam.

Lautan Kebaikan #1

016s052rF5U

Gambar Hiasan

Oleh: Rikza Maulan, M.Ag

Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah itu memberatkan timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah keduanya memenuhi ruang antara langit dan bumi. Shalat itu adalah cahaya, shadaqah itu adalah burhan (bukti/petunjuk). Kesabaran adalah cahaya. Al-Qur’an adalah hujjah (bukti) untuk membelamu atau menentangmu. Setiap manusia bekerja, maka ada yang menjual dirinya dengan bekerja berat untuk keselamatannya atau kehancurannya.” (HR. Muslim)

Takhrij Hadits
Hadits ini (sebagaimana teks hadits di atas, riwayat Imam Muslim) melalui jalur Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari dari Abu Sallam dan Zaid, diriwayatkan oleh:

• Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Thaharah, Bab Fadhl Al-Wudhu’, hadits no. 328.
• Imam Turmudzi dalam Jami’nya, Kitab Al-Da’awat ‘Anir Rasul, Bab Minhu, hadits no. 3439, dengan sanad serupa.
• Imam Nasa’i dalam Sunannya, Kitab Al-Zakat, Bab Wujub Al-Zakat, hadits no. 2394, dengan sanad serupa.
• Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya, dalam dua tempat yaitu pada Baqi Musnad Al-Anshar, Hadits Abi Malik Al-Anshari, hadits no 21828 dan no 21834, keduanya dengan sanad serupa.
• Imam Al-Darimi dalam Sunannya, Kitab Al-Thaharah, Bab Ma Ja’a Fi Al-Thahur, hadits no. 651, dengan sanad serupa.

Gambaran Tentang Hadits

Hadits di atas memberikan gambaran kepada kita, betapa sesungguhnya “peluang” dan kesempatan untuk melakukan amal kebaikan begitu terbuka lebar. Hadits dibuka dengan ungkapan Rasulullah saw. ; “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Yaitu bahwa Islam merupakan Diin yang membawa manusia pada hakekat kesucian. Baik kesucian yang bersifat lahiriyah seperti wudhu dan mandi, ataupun kesucian yang sifatnya ma’nawiyah, seperti kesucian hati dan jiwa. Ini semua artinya bahwa Islam ditegakkan atas prinsip kesucian. Segala sesuatu harus dimulai dari kesucian, baik kesucian niat maupun kesucian fisik dan pakaian, seperti shalat, membaca Al-Qur’an dsb.

Kemudian Rasulullah saw. menjelaskan bahwa segala amal kebaikan adalah shadaqah. Mengucapkan alhamdulillah, subhanallah, shalat, shadaqah, kesabaran, membaca Al-Qur’an dan sebagainya. Masing-masing dari kebaikan tersebut memiliki nilai luhur yang mulia, meskipun merupakan hal-hal sesungguhnya sangat sederhana.

Namun pada akhirnya, manusia sendirilah yang akan menentukan arah dan tujuan hidupnya. Rasulullah saw. mengatakan, “Setiap manusia itu bekerja, maka ada yang menjual dirinya dengan bekerja berat untuk keselamatannya atau kecelakaannya.” Artinya, ada manusia yang menjual dirinya kepada Allah swt. dengan melakukan segala ketaatan, dan oleh karenanya ia membebaskan dirinya dari azab api neraka.

Namun ada juga yang menjual dirinya kepada syaitan, dengan berlaku sebaliknya; senantiasa bergelumang dengan kemaksiatan, maka ia telah menghancurkan dirinya dan menjerumuskannya ke dalam api neraka. Lihat juga entri ini Kebersihan Adalah Setengah Dari Iman, Fadhilah Subhanallah Dan Alhamdulillah, Zikrullah Dalam Kehidupan Muslim, Shalat Adalah Cahaya,dan Shadaqah Adalah Burhan (Bukti/ Petunjuk).

Ubahsuai:http://www.dakwatuna.com/2008/samudra-kebaikan/

Wednesday, December 1, 2010

“Tuntutlah ilmu, walaupun ke negeri china” hadis dhaif jiddan

“Tuntutlah ilmu, walaupun ke negeri china” hadis dhaif jiddan. Tahukah anda bahwasannya menurut sebahagian ahli hadis kalimat itu bukan berasal dari sabda Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam.
Ini adalah hadits dhaif jiddan (lemah sekali), bahkan sebagian ahli hadits menghukuminya sebagai hadits batil, tidak ada asalnya. Rujuk sini.

“ Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, karena sesungguhnya menuntut ilmu sangatlah wajib atas setiap orang muslim”.

Nas di atas adalah matan dari hadits dhoif tetapi diriwayatkan melalui banyak sanad, di antaranya Imam Baihaqi dalam kitab syi’bul iman. Ahli hadits menyatakan di antara perawi hadits tersebut adalah Abu ‘Atikah yang dikatakan oleh ulama’ hadits sebagai perawi dhoif, sehingga muncul banyak pendapat dalam menilai hadits ini sebagai hadits dhoif, bathil atau tidak bersanad.

Namun demikian, menurut al-hafidh al-Mazi : karena hadits ini memiliki banyak jalan (sanad), maka dari dhoif naik ke derajat hasan lighoirihi. Oleh karena itu tidak boleh bagi kita mengatakan bahwa itu bukan hadits. Rujuk sini.

“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim”                                                                   Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. 224), dari Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 3913). Diriwayatkan pula oleh Imam-imam ahli hadits yang lainnya dari beberapa Sahabat seperti ‘Ali, Ibnu ‘Abbas, Ibnu ‘Umar, Ibnu Mas’ud, Abu Sa’id al-Khudri, dan al-Husain bin ‘Ali radhiyallaahu ‘anhum.

Kalau ada yang Sahih (sah) mengapa pakai yang dhoif (lemah) ? Pakailah yang sahih, lagi kuat.

Sumber.

Waallahualam.

Monday, November 29, 2010

Kanak-kanak Ajaib- Hafal Al-Quran umur 3 tahun

SubhanaAllah, saya sangat teruja melihat video youtube anak ajaib yang hafal quran  sementara terlintas sejarah hidup Imam Al-Bukhari, hafal 600,000 hadis berserta sanadnya dan Imam Ahmad, 1juta hadis. Tengok video bawah.

Abdurrahman Farih, dikenal di negaranya (Aljazair)algeria sebagai anak mukjizat. Video ini dirakam ketika wawancara dengan surat kabar harian al Syuruq. Ayahnya menceritakan bahwa Abdurrahman baru bisa berbicara ketika berumur 2 tahun, dan kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah bacaan surat al Kahfi.

Ibu Abdurrahman -sebagaimana diceritakan ayahnya- rajin membaca surat al Kahfi ketika Abdurrahman masih dalam kandungan, sebagaimana juga setelah lahir orang tuanya sering menonton al Affasy channel Tv-saluran televisien yang menyiarkan bacaan al Quran-, bahkan ketika orang tuanya ingin merubah channel yang ditonton si kecil Abdurrahman sering menolak.

Hingga kini pada umur 3 tahun Abdurarhman sudah menghafal surah-surah panjang al Quran tanpa salah dalam bacaannya, bahkan dalam bacaan mad (panjang pendek bacaan).

Wallahualam.

Ubahsuai dari :http://un2kmu.wordpress.com/

Saturday, November 27, 2010

Seputar Expo Cheng Ho #1

Berakhir sudah expo cheng ho di Stadium Sultan Muhammad ke-4, Kota Bharu yang bermula 21 November 2010 hingga 26 November lepas dianggarkan 700,00orang pengunjung dari pelbagai bangsa dan pameran  muzium di Kelantan Trade Center berlangsung selama sebulan sehingga 21 Disember 2010.
Secara keseluruhannya program ini membawa permahaman kepada hubungan negeri kelantan dengan masyarakat dari china, bukan sahaja hubungan dengan saudara muslim malah lebih kepada hubungan antara masyarakat seperti di Lozhou yang terdiri dari 70% muslim.
Image0392
Majlis Penutupan Expo Cheng Ho 2010 oleh Tuan Guru Dato’ Bentara Setia Menteri Besar Kelantan Nik Abdul Aziz Bin Nik Mat
Sekitar Pameran Muzium Kelantan Trade Center

Tulisan Al-Quran terpanjang di toreh atas kertas dan dihamparkan atas kain menjadikan setiap baris ayat berukuran 209meter panjang dan 1-15 meter lebar, disiapkan dalam masa 2 tahun dengan 80 orang tenaga kerja.Image0377
Ukiran muka depan yang di hias dengan motif flora dan ukiran khat.
Image0383
Sebahagian ayat-ayat Al-Quran terpanjang didunia yang penulis sempat rakamkan:)
Image0379
Menarik tulisannya tidak mengunakan sebarang dakwat.
Image0370
Miniatur formasi kapal-kapal semasa pelayaran Laksamana Cheng Ho, lebih kurang 300 buah kapal mengiringi setiap pelayarannya. Seramai lebih kurang 20ribu anak kapal. Beliau telah membuat 29 pelayaran keseluruh dunia. Meninggal dunia setelah pelayaran terakhir balik dari India.
Image0376
Antara item yang dipamerkan, kelihatan warga cina juga khushuk memerhatikan pameran tersebut.
Image0382
Tulisan Al-Quran pada kepingan tembaga yang disalut emas 30 juzuk,berusia lebih 500 tahun dari zaman Umaiyah kemudian dibawa ke China melalui Turkestan dan Yunan. Hargannya mencecah 20 juta lebih.
Sekitar Khemah expo Cheng Ho
Image0400
Penulis kaligrafi dari china sedang menunjukan kemahirannya.
Image0402 Hasilnya Kata-kata puitis yang ditulis dalam tulisan china
Image0394Tulisan kaligrafi dalam tulisan arab oleh muslim dari china menggunakan dawai yang di gam dan di warnakan menjadikan tulisan dan hiasan. 
Image0396
Tulisan Al-Quran dalam bahasa Cina
Image0397
Kaligrafi Al-Quran bahasa Cina 30 juzuk 260 meter panjang ditulis oleh Zhang Zheng Mao, umur 70 tahun bukan muslim. Zhang berasal dari Provinsi Autonomi Muslim Zinxia,China mengambil masa selama 3 Setengah tahun untuk memyempurnakan penulisan ini.
Image0398
Antara kaligrafi quran bahasa cina
Image0399 Kaligrafi quran dalam bahasa cina
Diharapkan pengunjung dari semua peringkat masyarakat mendapat manafaat yang berguna terutamanya untuk pelajar-pelajar.
Waallahhualam.

Tuesday, November 23, 2010

Expo Cheng Ho-Laksamana Cheng Ho

Cheng Ho Expo adalah yang pertama antara pameran perdagangan antarabangsa yang akan diadakan oleh Kerajaan Negara Kelantan di Kota Bharu, Kelantan, memaparkan lebih dari 300 syarikat-syarikat dari negara-negara di seluruh dunia. Layari laman web ini http://www.chenghoexpo.com.my/chenghoexpo/

bilbord

Expo Cheng Ho bawakan perubatan Islam falsafah Wudhu'

oleh Husam Musa

2010105102317166

Cheng Ho Expo 2010 yang akan berlangsung di perkarangan Stadium Muhammad IV pada 21 hingga 26 November 2010 akan membawa beberapa teknik perubatan Islam tradisi Cina yang telah  diamalkan sejak 1300 tahun.

Antaranya ialah Rawatan  Tangpin Bazen yang diasaskan berdasar kepada falsasah Wudhu’. Mengikut amalan tradisi ini, pengambilan wudhu’ melibatkan titik-titik akupuntur yang penting dalam badan manusia dan titik-titik ini boleh dirangsangkan untuk tujuan perawatan dan perubatan.

Jumlah Titik Akupunktur Pada Anggota Wudhu’ iaitu Muka -  84. Tangan – 95. Kepala – 64. Telinga -  125. Kaki – 125. Jumlah keseluruhan = 493 titik.

Dr Yusuf Ma, pengamal tradisi ini adalah generasi kelapan dalam keturunan mereka yang menerima teknik rawatan ini sejak turun temurun. Beliau akan datang bersama rombongan untuk memberikan rawatan, ceramah dan latihan kepada para pengunjung Cheng Ho Expo 2010 di Kota Bharu nanti.

Terdapat 493 titik penerima rangsangan pada anggota wudhu’. Dari ilmu ahli akupuntur, di celah-celah jari terdapat 16 titik akupunktur yang mana titik-titik tersebut apabila dirangsang yang istmewa yang dapat mengubati migrain, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari kaku. Dalam teknik Dr. Yusuf, tanduk lembu yang telah diolah serta ditulis ayat-ayat Al Qur’an tertentu digunakan.

Berkenaan telinga pula,  ia mengandungi 30 titik rangsangan dan Dr. teknik rawatan ini mempunyai cara khas rawatan!

Nantikan di Cheng Ho Expo 2010 bersama pameran mengenai perubatan Islam mengikut tradisi Cina yang akan di bawa khas oleh Ningxia Medical University bersama tiga Profesor mereka dan empat perawat khas.

Dari Husam Musa

LAKSAMA CHENG HO

cheng ho

LAKSAMA CHENG HO DALAM KENANGAN - ISLAM ITU TINGGI.
Laksamana Cheng Ho Keturunan Saidina Ali kwh. Ketika dia meninggalkan pelabuhan Nangking pada 1405, kapal Boa Chuan berukuran 138 meter dan lebarnya 56 meter dengan daya angkut 2,500 tan yang dinaikinya mendahului pelayaran diapit oleh belasan kapal tempur yang mengangkut lela, meriam dan tentera.

Diikuti di belakangnya kapal mengangkut barangan dan penumpang yang sebahagian besar anak kapalnya beragama Islam. Inilah armada terbesar dicatat oleh Ma Huan, ahli bahasa beragama islam dan Fei Xin, sarjana sastera yang menyertai pelayaran tersebut.

Cheng Ho atau nama asalnya Ma San Bao keturunan bangsa Hui yang beragama Islam. Beliau anak ketiga daripada enam beradik. Ayahnya Ma Haji menggariskan nasab keluarga mereka berkait dengan Ali kwh. Pertalian nasab itu dicatat seperti berikut. Muhammad s.a.w. > Ali Kwh > Hou Sai Ni > Yi Bu Lai Xi Mo > Yi Shi Ma Ai Le > Xie Xin > E Le Hou Sai Nil > Ya Ha Ya > E Ha Mo De > Li Sha Shi (Kaisar kerajaan Mi Si Le ) > She Li Ma > Mu Li Yie Mi > Ya Xin > Lu Er Ding > Mu Ba Er Sha > Yi Shi Ma Xin > Ha San > Gu Bu Ding . Wu Ma Nai Ding . Wu Ma Er . Cha Fa Er > Zhe Ma Nai Ding > An Du Er Yi > Sou Fei Er / Saidina Syafii > Sai Ya Su Lai Chong Na > Su Sha Lu Gu Chong Yue/ Su zu Sha > Ka Ma Ding Yu Su Fu > Ma Ha Mu Ke Ma Nai Ding . Sai dian Chi / Sayid Ajall/ Saidina Samsudin > Na Su La Ding > Bai Yan > Mi Di Na/ Haji > Mi Li/Ma haji > Ma He @ Ma San Bao @ Cheng Ho.

Ketika Cheng Ho lahir, wilayah Yunan masih diduduki sisa-sisa penguasan Dinasti Yuan, pasukan Dinasti Ming menyerbu ke Yunnan ketika Ma San Bao berusia 12 tahun. San Bao dan sejumlah pemuda ditangkap dan dikembiri oleh tentera Ming lalu dibawa ke nangking sebagai sida-sida di istana Kaisar. Kaisar Zhu Di menganugerahkan She (marga) Cheng kepada Ma San Bao. Sejak itulah San bao meninggalkan nama asalnya.
Beliau juga kerap disebut dengan gelaran San Bao Tay Jin ( Tuan Sida San Bao). Dalam pelbagai dialek Cina lainnya, nama ini disebut sebagai San Poo Tay Jin, San Poo Tay Kam dan San Poo Tai Kien. Di Semarang Indonesia, nama ini disebut sebagai Sam poo Kong dan di Malaysia disebut Sam Pau Kong. Dalam pelayaran ke Asia Tenggara, Cheng ho diberi hak memakai lambang burung bong (phoenix), satu tingkat di bawah lambang naga (liong - digunakan oleh Kaisar). Pelayaran ini bertujuan untuk menjalin kerjasama negara China dengan negara Asia Tenggara di samping membendung pengaruh Hindu yang berasal dari India.

Terdapat 7 kali ekspedisi Cheng Ho ke alam Melayu dan kunjungannya ini meninggalkan kesan mendalam kepada sosio budaya masyarakat Nusantara. Hamka menulis dalam Star weekly , Jakarta 18 Mac 1961 mengenai Cheng Ho seperti berikut; Berbanding dengan tujuan pertempuran armada Cheng Ho, misi damai nampaknya lebih kuat. Senjata alat pembunuh tidak banyak terdapat di kapal itu. Yang banyak adalah senjata budi yang dipersembahkan kepada raja-raja yang dikunjungi.

Dalam perjalanannya, Cheng Ho mengunjungi 31 negara di Asia Tenggara, Asia Barat dan Afrika Timur. Kerana itu , tiak aneh apabila kenang-kenangan tentang Cheng Ho dapat dijumpai di beberapa negara.
Tidak berapa jauh dari Kota melaka ada sebuah tempat bernama Bukit Chhina. Kalangan masyarakat Cina setempat menyebut bukit ini sebagai Bukit Sam Poo. Bukit ini pernah dijadikan tempat berkhemah anak buah Cheng Ho selama melakukan kunjungan muhibbah pada abad ke-15 yang lalu.

Rujuk: Ustaz Shukri Harun

Monday, November 22, 2010

Masyarakat Papua Bersyahadat

Firman Allah s.w.t:-

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
إِذَا جَآءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ (١) وَرَأَيۡتَ ٱلنَّاسَ يَدۡخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجً۬ا (٢) فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُ‌ۚ إِنَّهُ ۥ ڪَانَ تَوَّابَۢا (٣)

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. (1) Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (2) maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (3) [Surah An Nasr]

Sunday, November 21, 2010

Khutbah Haji Wada

wuquf-2008

KHUTBAH HAJI WADA : DECLRATION OF THE HUMAN'S RIGHTS

Hari itu tanggal 8 Dhulhijjah 10 H. Saat itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pergi ke Mina dan melaksanakan shalat zuhur, asar, magrib, isya, dan subuh di sana. Seusai menanti beberapa seat hingga matahari terbit, beliau lantas melanjutkan perjalanan hingga tiba di Arafah. Tenda-tenda waktu itu telah didirikan di sana. Beliau pun masuk tenda yang disiapkan bagi beliau.

Hari Arafah, Setelah matahari tergelincir, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meminta agar Al-Qashwa’, unta beliau, didatangkan. Beliau kemudian menungganginya hingga tiba di tengah Padang Arafah. Di sana telah berkumpul sekitar 124.000 samapi dengan 144.000 kaum Muslim. Beliau kemudian berdiri di hadapan mereka menyampaikan khutbah haji terakhir beliau yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan haji wada’:

أَيُّهَا الـنَّاسُ : إِسْمَعُوْا قَوْلِي فَإِنِّي لاَأَدْرِيْ لَعَلِّيْ لاَأَلْقَكُمْ بَعْدَ عَامِيْ هذَا بِهذَا[1] المَوْقِفِ أَبَـدًا.
أَيُّهَاالـنَّاسُ، إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْـوَالَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ إِلَى أَنْ تَلْقَوْا رَبَّكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا، وَكَـحُرْمَةِ شَهْرِكُمْ هذَا[2].
وَإِنَّكُمْ سَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْـأَ لُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ [3]وَقَدْ بَلَّغْتُ.
فَمَنْ كَانـَتْ عِنْدَهُ أَمَانَةٌ فَلْـيُؤَدِّهَا إِلَى مَنِ ائْـتَمَنَهُ عَلَيْهَا[4].
وَإِنَّ كُلَّ رِبًا مَوْضُوْعٌ ، وَلَكِنْ لَكُمْ رُؤُوْسَ أَمْـوَالِكُمْ لاَتَـظْلِمُوْنَ وَلاَ تُظْلَمُوْنَ.[5]
قَضَى اللهُ أَنَّهُ لاَ رِبًا، وَأَنَّ رِبَا عَبَّاسِ بْنِ عَبْدُ الْمُطَلِبِ مَوْضُوْعٌ كُلَّهُ.
وَأَنَّ كُلَّ دَمٍ كَانَ فِي الْجَاهِلِـيَّةِ مَوْضُوْعٌ، وَأَنَّ أَوَّلَ دِمَائِكُمْ أَضَعُ دَمَ ابْنِ رَبِـيْعَةِ بْنِ الحَارِثِ بْنِ عَبْدُ الْمُطَلِبْ ....[6]

أَمَّا بَعْدُ. أَ يُّهَاالنَّاسُ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ يَـئِسَ مِنْ أَنْ يُعْبَدَ بِأَرْضِكُمْ هذِهِ أَبَدًا. وَلَكِنَّهُ إِنْ يُـطَعْ فِيْمَا سِوَى ذلِكَ، فَقَدْ رَضِيَ بِهِ مِمَّا تَـحْقِرُوْنَ مِنْ أَعْمَالـِكُمْ، فَاحْذَرُوْهُ عَلَى دِيْنِكُمْ.

أَيُّهَاالنَّـاسُ، إِنَّ النَّسِىءَ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِيْنَ كَـفَرُوْا، يَـحْلُوْنَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُ نَهُ عَامًا، لـِيُوَاطِئُوْا عِدَّةً مَاحَـرَمَ اللهُ، فَـيُحِلُّوْا مَا حَرَمَاللهُ وَيُـحَرِّمُوْا مَا أَحَلَّ اللهُ.[7]
وَإِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْـتَدَارَ كَهَيْـئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّموَاتِ وَاْلأَرْضَ، وَإِنَّ عِدَّةً الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةُ حُرُمْ، ثَلاَثَةُ مُتَوَا لِيَةٌ. وَرَجَبُ مُفْرَدٌ، الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.
أَمَّا بَعْدُ. أَيُّهَا الـنَّاسُ، فَإِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسَائِـكُمْ حَقًّا، وَلـَهُنَّ عَلَيْكُمْ حَقًّا. لَكُمْ عَلَيْـهِنَّ أَلاَّ يُوْطِئْنَ فِرَشَـكُمْ أَحَدًا تَـكْرَهُوْنَهُ، وَعَلَيـْهِنَّ أَلاَّ يَأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ. فَإِنَّ فَعَلْنَ، فَإِنَّ اللهَ قَدْ أَذِنَ لَكُمْ أَنْ تَهْجُرُوْ هُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ، وَتَـضْرِبُوْ هُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرَّحٍ. فَإِنِ انْتَهَيْنَ فَلَهُنَّ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ [8]بِالْمَعْرُوْفِ. وَاسْتَوْصُوْا بِاالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّـهُنَّ عِنْدَكُمْ عَوَانٌ لاَيَمْلِكُنَّ ِلأَنْفُسِهِنَّ شَيْئًا. وَإِنَّكُمْ

إِنَّمَا أَخَذْتُمُوْهُنَّ بِأَمَانَةِ اللهِ، وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوْجَهُنَّ بِكَلِمَاتِ اللهِ.
فَاعْقِلُوْا أَيُّهَا النَّاسُ قَوْلِي، فَإِنِّي قَدْ بَلَّغْتُ، وَقَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ مَاإِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تُضِلُّوْا أَبَدًا، أَمْرًا بَيِّنَتًا : كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ[9].
أَيُّهَا النَّاسُ، إِسْمَعُوْا قَوْلِيْ وَاعْقِلُوْهُ، تَعْلَمُنَّ أَنَّ كُلَّ مُسْلِمٍ أَخٌ لِلْمُسْلِمِ، وَأَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ إِخْوَةٌ،[10] فَلاَ يُحِلُّ لاِمْرِىءٍ مِنْ أَخِيْهِ إِلاَّ مَا أَعْطَاهُ عَنْ طِيْبِ نَفْسٍ مِنْهُ، فَلاَ تُظْلَمُنَّ أَنْفُسَكُمْ.

اللّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ !
قُلْ لَهُمْ إِنَّ اللهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ إِلَى أَنْ تَلْقَوْا رَبَّكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا.[11]
اللّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ؟[12] اللّهُمَّ اشْهَدْ[13

Wahai manusia! Dengarkanlah nasihatku baik-baik, karena barangkali aku tidak dapat lagi bertemu muka dengan kamu semua di tempat ini. Tahukah kamu semua, hari apakah ini? (Beliau menjawab sendiri) Inilah Hari Nahr, hari kurban yang suci.Tahukah kamu bulan apakah ini? Inilah bulan suci. Tahukah kalian tempat apakah ini? Inilah kota yang suci.

Karena itu, aku permaklumkan kepada kalian semua bahwa darah dan nyawa kalian, harts bends kalian dan kehormatan yang satu terhadap yang lainnya haram atas kalian sampai kalian bertemu dengan Tuhanmu kelak. Semua harus kalian sucikan sebagaimana sucinya hari ini, sebagaimana sucinya bulan ini, dan sebagaimana sucinya kota ini. Hendaklah berita ini disampaikan kepada orang-orang yang tidak hadir di tempat ini oleh kamu sekalian!

Bukankah aku telah menyampaikan? Ya Allah, saksikanlah!
Hari ini hendaklah dihapuskan segala macam bentuk riba. Barang siapa yang memegang amanah di tangannya, maka hendaklah is bayarkan kepada yang empunya. Dan, sesungguhnya riba jahiliah adalah batil. Dan awal riba yang pertama sekali kuberantas adalah riba yang dilakukan pamanku sendiri, Al-’Abbas bin’Abdul-Muththalib.

Hari ini haruslah dihapuskan semua bentuk pembalasan dendam pembunuhan jahiliah, dan penuntutan darah cara jahiliah. Yang pertama kali kuhapuskan adalah tuntutan darah ‘Amir bin Al-Harits.

Wahai manusia! Hari ini setan telah putus asa untuk dapat disembah pada bumimu yang suci ini. Tetapi, ia bangga jika kamu dapat menaatinya walau dalam perkara yang kelihatannya kecil sekalipun. Karena itu, waspadalah kalian atasnya! Wahai manusia! Sesungguhnya zaman itu beredar sejak Allah menjadikan langit dan bumi.

Wahai manusia! Sesungguhnya bagi kaum wanita (istri kalian) itu ada hak-hak yang harus kalian penuhi, dan bagi kalian juga ada hak-hak yang harus dipenuhi istri itu. Yaitu, mereka tidak boleh sekali-kali membawa orang lain ke tempat tidur selain kalian sendiri, dan mereka tak boleh membawa orang lain yang tidak kalian sukai ke rumah kalian, kecuali setelah mendapat izin dari kalian terlebih dahulu.

Karena itu, sekiranya kaum wanita itu melanggar ketentuan-ketentuan demikian, sesungguhnya Allah telah mengizinkan kalian untuk meninggalkan mereka, dan kalian boleh melecut ringan terhadap diri mereka yang berdosa itu. Tetapi,jika mereka berhenti dan tunduk kepada kalian, menjadi kewajiban kalianlah untuk memberi nafkah dan pakaian mereka dengan sebaik-baiknya.

Ingatlah, kaum hawa adalah makhluk yang lemah di samping kalian. Mereka tidak berkuasa. Kalian telah membawa mereka dengan suatu amanah dari Tuhan dan kalian telah halalkan kehormatan mereka dengan kalimat Allah. Karena itu, bertakwalah kepada Allah tentang urusan wanita dan terimalah wasiat ini untuk bergaul baik dengan mereka.

Wahai umatku! Bukankah aku telah menyampaikan? Ya Allah, saksikanlah!

Wahai manusia!
Sesungguhnya aku meninggalkan kepada kalian sesuatu, yang jika kalian memeganginya erat-erat, niscaya kalian tidak akan sesat selamanya. Yaitu: Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Wahai manusia! Dengarkanlah baik-baik spa yang kuucapkan kepada kalian, niscaya kalian bahagia untuk selamanya dalam hidupmu!

Wahai manusia!
Kalian hendaklah mengerti bahwa orang-orang beriman itu bersaudara. Karena itu, bagi tiap-tiap pribadi di antara kalian terlarang keras mengambil harta saudaranya, kecuali dengan izin hati yang ikhlas.

Bukankah aku telah menyampaikan? Ya Allah saksikanlah!

Janganlah kalian, setelah aku meninggal nanti, kembali kepada kekafiran, yang sebagian kalian mempermainkan senjata untuk menebas batang leher kawannya yang lain. Sebab, bukankah telah kutinggalkan untuk kalian pedoman yang benar, yang jika kalian mengambilnya sebagai pegangan dan lentera kehidupan kalian, tentu kalian tidak akan sesat, yakni Kitab Allah (Al ­Quran).

Wahai umatku! Bukankah aku telah menyampaikan? Ya Allah, saksikanlah!

Wahai manusia!
Sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, dan sesungguhnya kalian berasal dari satu bapak. Kalian semua dari Adam dan Adam terjadi dari tanah. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian semua di sisi Tuhan adalah orang yang paling bertakwa. Tidak sedikit pun ada kelebihan bangsa Arab dari yang bukan Arab, kecuali dengan takwa.

Wahai umatku!
Bukankah aku telah menyampaikan? Ya Allah, saksikanlah!
Karena itu, siapa saja yang hadir di antara kalian di tempat ini berkewajiban untuk menyampaikan wasiat ini kepada mereka yang tidak hadir!

…………………………

Wasiat Rasulullah SAW dalam khutbah haji wada‘ di Padang Arafah mengingatkan kita bahwa “Darah, harta benda, dan kehormatan kalian adalahharam (tidak boleh dilanggar)”… (HR. Bukhori, Muslim, Ibnu Majah, dan Abu Dawud). Ibnu Abdul Hakam dalam Futuh al Mishra wa al Maghrib (1961) meriwayatkan sikap Umar Ibn Khattab yang menggugat perlakuan Amru Ibn Ash yang pada waktu itu menjabat Gubernur Mesir; “mengapa engkau memperbudak orang wahai Amru, padahal ia dilahirkan sebagai orang merdeka” (Gharisah, 1990).

Hal ini menegaskan bahwa tradisi Islam meyakini “tidaklah manusia itu dilahirkan kecuali dalam keadaan suci” (HR. Bukhori dan Muslim). Oleh karenanya, hak bermartabat (right to dignity), hak kemerdekaan (right to liberty), hak memilih (right to choice) merupakan hak-hak asasi manusia yang dijamin eksistensinya oleh Islam (El Fadl, 2005). Lebih dari itu, menurut Ali Gharisah (1990), Islam menempatkan hak-hak asasi manusia (huququl insaniyyah) di atas posisi halal, yaknihurumat (hal- hal yang dilarang untuk melanggarnya) atau kehormatan, sebagaimana wasiat Rasullulah.

Dari Khutbah haji wada, dapat dirangkum ada 7 (tujuh) hak dasar yang dipertegas pada wukuf 9 Dzulhijjah 10 H itu, yakni :

Pertama ialah hak hidup, sangat dihargai sekali.Darah dan harta adalah hak dasar dalam huququl insaniyyah (hak-hak kemanusiaan), yaitu hak hidup. Seperti
termaktum dalam al Quran, “. Karena itulah Kami tuliskan kepada Bani Israil, barang siapa membunuh suatu jiwa bukan karena pembunuhan suatu jiwa atau yang membunuh bukan karena perusakan di muka bumi, maka seolah boleh membunuh manusia semuanya”.

Yang kedua adalah hak harta. Rasulullah menyatakan bahwa siapapun yang mempertahankan hartanya maka matinya adalah syahid.

K e t i g a adalah mengenai riba, “Semua riba dihapuskan”. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bahwa bank konvensional itu riba. “Dan semua riba tidak diperbolehkan. Tetapi kita semua punya hak modal, asal tidak menindas dan tidak ditindas”. Ini bisa menjadi dalil dihalalkannya bank konvensional, karena tidak menindas dan tidak ditindas. ”Allah tidak menghendaki riba. Dan riba yang pertama yang dihapuskan adalah adalah riba Abbas bin Abdul Muthallib”.

K e e m p a t adalah penghapusan balas dendam. ”Semua darah yang biasa dilakukan jahiliyyah dihapuskan”. Oleh Islam diganti dengan qishosh (bunuh balas bunuh), kecuali jika keluarga korban mengikhlaskan dengan membayardiyat. Budaya darah balas darah dihapuskan, betul- betul diubah dari zaman jahiliyyah ke dalam zaman baru Islam.

Ada juga budaya jahiliyyah yang dihapuskan, yaitu mengundurkan bulan (nasi’). Ada 4 bulan suci, yaitu Dzulhijjah, Dzul Qo’dah, Muharram dan Rajab. Pada bulan suci tersebut tidak boleh berperang, tetapi karena ada program perang, maka bulan suci diundurkan. Kata Nabi, “Mereka menghalalkan satu tahun dan mengharamkan satu tahun, supaya mereka menghalalkan yang diharamkan Allah, dan mengharamkan yang dihalalkan Allah”.

Kelima adalah hak mengenai perempuan. “Kamu mempunyai hak terhadap para istri kamu, dan mereka punya hak atas diri kamu”. Menurut riwayat lain, Nabi pernah meminta agar kita memikirkan tiga hal, yakni shalat, perempuan, dan perbudakan. Tiga hal ini dipesan Nabi sampai menjelang wafat beliau. Jadi, aturan mainnya sama dengan yang kita baca dalam fikih perempuan.

Memang ini perlu penafsiran. Kalau kita baca dalam al Quran dan Sunnah, kedudukan perempuan kira-kira seperti simbol KB, tingginya tidak sama, perempuan memanggil kakak pada laki-laki. Nanti ada ayat-ayat yang harus ditafsir ulang, seperti ayat nusyuz. Rasulullah mengatakan, “Dipukul dengan pukulan yang tidak melukai”. Ini adalah ayat yang diturunkan pada masa transisi. Seperti larangan mewarisi istri ayah. Ada juga ayat yang melarang membunuh anak perempuan. Ini menunjukkan zaman itu adalah transisi dari zaman jahiliyyah. Saya tidak menyatakan bahwa wahyu merefleksikan kenyataan dari bawah, wahyu adalah wahyu.

Keenam, “Aku telah meninggalkan kamu yang bila kamu berpegang selamanya kamu tidak sesat, yaitu al Quran dan Sunnah Nabi.”

Ketujuh adalah hak persaudaraan. “Sesungguhnya antar orang Mukmin adalah saudara”. Itu adalah sabda Nabi di depan sejumlah 114 ribu jamaah haji, ada yang mengatakan sampai 124 ribu jamaah, menurut versi Ibn Ishaq riwayat Ibn Hisyam.

Tak lama setelah Rasulullah Saw. menyampaikan khutbah tersebut, turunlah firman Allah, Pada hari ini telah Kusempurnakan bagi kalian agama kalian dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku dan Islam telah Kuridhai menjadi agama bagi kalian (QS AI-Ma’idah [5]: 3). Inilah deklarasi kesempurnaan dan Keridloan dari pemilik segala Hak (Allah SWT).

Kronologi Khutbah haji wada dan Pernyataan Kesempurnaan Agama Islam bagaikan sebuh Review, Refleksi dan Affirmasi. Bahwa Hubungan-hubungan keilahiahan (Hablumminallah), akan menjadi sempurna dan menjadi nikmat yang pari purna ketika semua itu dibarengi dengan menghormati dan melindungi hak-hak kemanusiaan melalui Hablumminannaas yang indah.

Inilah ajaran yang lurus, ajaran yang menjadi Rahmat bagi alam semesta dalam konteks manausia bertauhid.

Thursday, November 18, 2010

Somali Pilgrims Regain Speech and Hearing After 20 Years in Haj 2010

Sebuah keajaiban dari Allah Yang Maha Kuasa dan bukti bahawa Islam adalah kebenaran. Seorang lelaki dari Somalia yang tuli dan tidak dapat bercakap selama dua puluh tahun kembali indra pendengaran dan bercakap setelah mengerjakan haji tahun 2010 ioni. Anda harus melihat Video di atas.

Eid Mubarak- Selamat Hari Raya 'Aidil Adha pada semua kawan-kawan blogger semua, Mohon Maaf zahir dan batin jika ada kesilapan dan kesalahan dalam mengendalikan blog diruang maya ini.

Kepada rakan-rakan yg mengerjakan Haji semoga mendapat haji mabrur, kepada yg belum dpt kesempatan utk pergi mengerjakan haji lagi, semoga dipermudahkan insya Allah,Amin.

Saturday, November 6, 2010

Mencari Kesegaran Hati

hati_sk

dakwatuna.com – “Agama ini kokoh dan kuat. Masukilah dengan lunak, dan jangan sampai timbul kejenuhan dalam beribadah kepada Rabbmu.” (Al-Baihaqi)

Maha Suci Allah yang mempergilirkan siang dan malam. Kehidupan pun menjadi dinamis, seimbang, dan berkesinambungan. Ada hamba-hamba Allah yang menghidupkan siang dan malamnya untuk senantiasa dekat dengan Yang Maha Rahman dan Rahim. Tapi, tidak sedikit yang akhirnya menjauh, dan terus menjauh.

Seperti halnya tanaman, ruhani butuh siraman

Sekuat apa pun sebatang pohon, tidak akan pernah bisa lepas dari ketergantungan dengan air. Siraman air menjadi energi baru buat pohon. Dari energi itulah pohon mengokohkan pijakan akar, meninggikan batang, memperbanyak cabang, menumbuhkan daun baru, dan memproduksi buah.

Seperti itu pula siraman ruhani buat hati manusia. Tanpa kesegaran ruhani, manusia cuma sebatang pohon kering yang berjalan. Tak ada keteduhan, apalagi buah yang bisa dimanfaatkan. Hati menjadi begitu kering. Persis seperti ranting-ranting kering yang mudah terbakar.

Allah swt. memberikan teguran khusus buat mereka yang beriman. Dalam surah Al-Hadid ayat 16, Yang Maha Rahman dan Rahim berfirman, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka). Janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka. Lalu, hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Hati buat orang-orang yang beriman adalah ladang yang harus dirawat dan disiram dengan zikir. Dari zikirlah, ladang hati menjadi hijau segar dan tumbuh subur. Akan banyak buah yang bisa dihasilkan. Sebaliknya, jika hati jauh dari zikir; ia akan tumbuh liar. Jangankan buah, ladang hati seperti itu akan menjadi sarang ular, kelabang dan sebagainya.

Hamba-hamba Allah yang beriman akan senantiasa menjaga kesegaran hatinya dengan lantunan zikrullah. Seperti itulah firman Allah swt. dalam surah Ar-Ra’d ayat 28. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram.“

Rasulullah saw. pernah memberi nasihat, “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Rabbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati.” (Bukhari dan Muslim)

Siapapun kita, ada masa lengahnya

Manusia bukan makhluk tanpa khilaf dan dosa. Selalu saja ada lupa. Ketika ruhani dan jasad berjalan tidak seimbang, di situlah berbagai kealpaan terjadi. Saat itulah, pengawasan terhadap nafsu menjadi lemah.

Imam Ghazali mengumpamakan nafsu seperti anak kecil. Apa saja ingin diraih dan dikuasai. Ia akan terus menuntut. Jika dituruti, nafsu tidak akan pernah berhenti.

Pada titik tertentu, nafsu bisa menjadi dominan. Bahkan sangat dominan. Nafsu pun akhirnya memegang kendali hidup seseorang. Nalar dan hatinya menjadi lumpuh. Saat itu, seorang manusia sedang menuhankan nafsunya.

Allah swt. berfirman, “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya.” (Al-Jatsiyah: 23)

Seburuk apapun seorang muslim, ada pintu kebaikannya

Seperti halnya manusia lain, seorang muslim pun punya nafsu. Bedanya, nafsu orang yang beriman lebih terkendali dan terawat. Namun, kelengahan bisa memberikan peluang buat nafsu untuk bisa tampil dominan. Dan seorang hamba Allah pun melakukan dosa.

Dosa buat seorang mukmin seperti kotoran busuk. Dan shalat serta istighfar adalah di antara pencuci. Kian banyak upaya pencucian, kotoran pun bisa lenyap: warna dan baunya.

Allah swt. berfirman dalam surah Ali Imran ayat 133 hingga135. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa….Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah. Lalu, memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.“

Khilaf buat hamba Allah seperti mata air yang tersumbat. Dan zikrullah adalah pengangkat sumbat. Ketika zikrullah terlantun dan tersiram dalam hati, air jernih pun mengalir, menyegarkan wadah hati yang pernah kering.

Sekecil Apapun kebaikan dan keburukan, ada ganjarannya

Satu hal yang bisa menyegarkan kesadaran ruhani adalah pemahaman bahwa apa pun yang dilakukan manusia akan punya balasan. Di dunia dan akhirat. Dan di akhirat ada balasan yang jauh lebih dahsyat.

Firman Allah swt., “Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Al-Zilzaal: 7-8)

Pemahaman inilah yang senantiasa membimbing hamba Allah untuk senantiasa beramal. Keimanannya terpancar melalui perbuatan nyata. Lantunan zikirnya hidup dalam segala keadaan.

“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali Imran: 191)

Oleh: Muhammad Nuh

Sumber : http://www.dakwatuna.com/2008/mencari-kesegaran-hati/

Tuesday, October 19, 2010

Memahami dan Mengkaji Al-Quran

29177_123519201006776_100000460913690_229817_3540842_n 

TAZKIRAH NUZUL QURAN

“Anda melihat manusia membaca al-Quran dengan cepat. Mereka membaca huruf-huruf al-Quran dengan suara yang baik (sebutan) yang baik. Mereka berdebat tentang baris di bawah, di hadapan dan baris di atas seakan-akan mereka sedang membaca syair-syair Arab. Merenungi maksud al-Quran serta mengamalkannya menjadi tidak penting bagi mereka. Adakah dalam dunia ini wujud keadaan terpedaya yang lebih daripada itu?” (Ihya Ulumuddin, Imam al-Ghazali (terjemahan Prof. TK. H. Ismail Yakub MA), Pust. Nasional, 1981, Singapura, jil 6 hal 34)

*Hari ini ialah hari ke-16 Ramadan 1429 Hijrah, bersamaan 16 September 2008. Di musim Ramadan ini ramai yang mengaji, bertadarus atau membaca al-Quran. Ia sememangnya satu amalan yang baik yang mendatangkan pahala, insya-Allah. Namun siapakah yang sebenarnya membaca al-Quran di sisi Allah?

Berhubung dengan ini Allah berfirman, “Dan mereka yang telah Kami berikan Kitab kemudian mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itulah yang beriman dengannya. Barang siapa yang ingkar terhadapnya mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Surah Al-Baqarah ayat 121)

Dalam ayat ini Allah menegaskan bahawa mereka yang benar-benar membaca Kitab Allah ialah mereka yang membacanya ‘haqqa tilaawatih’. Siapakah mereka itu? As-Syeikh Said Hawa di dalam Al-Asas fit Tafsir mendatangkan pendapat sahabat Abdullah ibn Masud ra yang berkata: “Demi Allah, maksud membaca Kitab dengan bacaan yang sebenarnya (iaitu haqqa tilaawatih) ialah menghalalkan apa yang dihalalkannya, mengharamkan apa yang diharamkannya, membaca seperti mana ia diturunkan Allah, tidak mengubah kalam Tuhan dari tempatnya dan tidak mentakwilkan ayat-ayatnya secara yang tidak betul.”

Untuk tujuan ini kita perlu memahami apa yang kita baca dan bukan sekadar membaca, mengaji dan bertadarus begitu sahaja. Allah berfirman, “Apakah mereka tidak tadabur al-Quran? Sekiranya al-Quran itu bukan dari sisi Allah tentulah mereka akan mendapati percanggahan yang banyak di dalamnya.” (Surah An-Nisak ayat 82)

Ketika menerangkan maksud ayat ini, Imam Ibn Kathir di dalam Tafsir al-Quran al-Azim berkata, “Allah mengarahkan mereka agar mengamati isi-isi al-Quran dan melarang mereka dari berpaling daripadanya. Allah juga mengarah mereka agar memahami maksud ayat-ayat al-Quran yang begitu halus lafaznya serta dipenuhi kebijaksanaan”.

Ramai dari kalangan umat Islam di Nusantara pada hari ini lebih mengutamakan pembacaan al-Quran mengikut tajwid yang betul tanpa banyak memberi tumpuan kepada kefahaman ayat, sedangkan Allah menghendaki umat Islam memahami dan mengkaji isi-isi Al-Quran. Apabila mesej al-Quran dapat difahami dengan betul, barulah penghayatan akan dapat dilaksanakan dengan baik.

Selamat MENGAJI dan MENGKAJI.

Oleh Dr Danial Zainal Abidin

Monday, October 18, 2010

Science Finds God

Dr. DANIAL MEDIA 1: Science Finds God ( part 1).

Monday, October 4, 2010

Membaca Yasin keatas orang mati atau ketika nazak?

baca_yasin

Gambar Hiasan

Membaca Yasin keatas orang mati atau ketika nazak?

Oleh Tn. Hj. Kamin, al-ahkam.net

Kita pernah membicarakan mengenai sebuah hadith berkenaan dengan fadhilat surah Yasin yang di sahihkan oleh Ibn Hibban dimana mereka yang membaca surah tersebut pada malam hari dengan penuh pengharapan kepada Allah swt, Allah swt akan mengampunkan dosanya yang lalu. Selain dari mengharapkan pengampunan dari Allah, surah Yasin ini sangat popular dibaca dikala menziarahi jenazah.

Dirumah yang berlakunya kematian, kelihatan disediakan pelbagai bentuk buku yang terkandung surah Yasin untuk tetamu yang berkeinginan membacanya, Dalil yang mereka ambil adalah hari hadith berikut, Sabda Nabi :saw :-

اقرأوا على موتاكم يس
“Bacalah kepada mereka yang mati surah Yasin”

Hadith ini dikeluarkan oleh al-Nasaaie, didalam “bab apa yang [perlu] dibacakan keatas orang mati”, kata beliau : telah dikhabarkan kepadaku Mahmud, bin Khalid, telah berkata : telah dikhabarkan kepada kami al-Walid, telah berkata : telah dikhabarkan kepada ku Abdullah bin Mubarak, dari Sulaiman al Tamimii, dari Abu Uthman, dari Ma’qil bin Yasaar, telah beliau nyatakan didalam al-Sunan al-Kubra didalam Kitab amalan siang dan malam.

Hadith ini telah dikeluarkan oleh Ibn Hibban didalam Sahihnya al-Ihsan, didalam kitab al-Janaaiz dari periwayatan Yahya al-Qathaan, dari Sulaiman al-Tamimii. Hadith ini juga telah dikeluarkan oleh Ibn Majah dan Abu Daud.

Menurut Ibn Hibban, hadith ini sahih disisi beliau oleh kerana semua periwayatnya adalah thiqaat (dipercayai), melainkan Abu Uthman. Ibn Hajar didalam al-Talkhis al-Habir (2/110) menyebut, Ibn al-Qathaan menyatakan bahawa hadith ini bermasalah dan mawquf, disebabkan status Abu Uthman dan bapanya tidak diketahui. Abu Bakar Ibn al-‘Arabi sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Daaraqutni menyatakan hadith ini isnaadnya dhaef. Matannya tidak diketahui dan tidak terdapat hadith sahih didalam bab ini.

Menurut pandangan Ibnu Utsaimin, bagi mereka yang mengatakan status hadith ini sahih, maka membaca surah Yasin adalah sunnah, dan bagi mereka yang mengatakan status hadith ini lemah (dhaef), maka perbuatan tersebut bukan sunnah [Fatawa Ibn Utsaimin, 17/72].

Persoalan disini adalah, apakah amalan membaca Yasin ini dilakukan keatas orang yang sudah mati atau ketika nazak? Jumhur ulama’ mengatakan adalah mustahab(digalakkan) membaca surah Yasin ketika berdepan dengan orang yang sedang nazak. Kenyataan ini diperkuatkan oleh riwayat Safwaan yang diambil dari Musnad Imam Ahmad Ahmad (4/105) :

عن صَفْوَان قال : حَدَّثَنِي الْمَشْيَخَةُ أَنَّهُمْ حَضَرُوا غُضَيْفَ بْنَ الْحَارِثِ الثُّمَالِيَّ (صحابي) حِينَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ ، فَقَالَ : هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس ؟ قَالَ : فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِيُّ ، فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ مِنْهَا قُبِضَ . قَالَ : فَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُولُونَ : إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا . قَالَ صَفْوَانُ : وَقَرَأَهَا عِيسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ .
“Safwaan berkata : Syeikh memberitahuku bahawa sesungguhnya mereka telah hadir bersama Ghudaif ibn al-Haarith al-Thumaali (seorang sahabat) ketika kematiannya memuncak. Dia berkata : Adakah salah seorang dikalangan kamu boleh membaca Yasin? Saalih ibn Shuraih al-Sakuuni membacanya dan tatkala sampai pada ayat 40, dia telah meninggal dunia. Syeikh pernah berkata : jika dibaca disisi orang yang sedang nazak, maka [nazaknya[ diringankan. Berkata Safwaan : Isa ibn al-Mu’tamari membacanya diisisi Ibn Ma’bad.”

Ibn Hajar didalam al-Isaabah [5/190] berkata Isnaadnya Hasan. Kesahihan sanadnya dilihat dari Ghudaif Ibn Haarith, dan kesemua rijal itu thiqaat. Berkata al-Hafiz Ibn Kathir, beberapa ulama’ pernah mengatakan, diantara perkara khusus surah ini adalah tidak dibaca melainkan perkara-perkara berat dipermudahkan oleh Allah swt, dan apabila dibaca disisi orang yang sedang nazak maka diturunkan rahmat dan barakah, dan dipermudahkan keluarnya roh [Tafsir Ibn Kathir, 3/563].

Dikalangan ulama’ yang berpendapat mustahab membaca surah Yasin kepada mereka yang sedang Nazak termasuklah Ibn Taimiyah (al-Ikhtiyaaraat, ms. 91). Surah Yasin membicarakan tentang Tauhid dan kebangkitan, janji-janji syurga kepada mereka yang beriman sebagaimana firman Allah :

قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ . بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ .
“(Setelah ia mati) lalu dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam Syurga". Ia berkata; "Alangkah baiknya kalau kaumku mengetahui -Tentang perkara yang menyebabkan daku diampunkan oleh Tuhanku, serta dijadikannya daku dari orang-orang yang dimuliakan".[Surah Yasin :26-27]. Maka roh tersebut tenteram selepas mendengarnya dan menjadikan ia mudah keluar.

Dua riwayat diatas memberikan dua kesimpulan :

a. Bacaan Yasin digalakkan di baca keatas orang yang sedang menghadapi kematian menurut jumhur Imam Mazhab Fiqh. Amalan tersebut bukanlah bid’ah, akan tetapi ia merupakan perkara yang dikhilafkan.

b. Amalan membaca Yasin kepada orang yang hampir mati dikalangan masyarakat Nusantara bukanlah perkara agama yang diada-adakan, akan tetapi merupakan warisan dari ulama’ terdahulu.

Sekian, wassalam.

Salam.. Chat.


ShoutMix chat widget

Followers

As-Syahid Izzuddin Al-Qassam (1871 - 20 Nov 1935)

Nama sebenar beliau adalah Muhammad Izzuddin Abdul Qadir Mustafa Al-Qassam. Lahir di daerah Al-Ladziqiyyah, Syria Selatan. Masuk ke Al-Azhar sekitar tahun 1906 pada usia 14 tahun. Sempat berguru dengan Sheikh Muhammad Abduh dan berteman dengan Sheikh Rasyid Redho. Ketika penjajahan kuffar di Libya pada 1911, beliau turut memobilisasi senjata dan para mujahid untuk turun ke Libya. Setiap operasi jihad yang dipimpin oleh beliau di Palestin membuahkan kejayaan besar yang menakutkan Inggeris yang menjajah Palestin saat itu. Beliau syahid dalam satu pertempuran dahsyat di Kota Jenin, bersama 10 orang mujahid yang digempur dengan ratusan pasukan Inggeris yang menggunakan helikopter. Kini, nama beliau disematkan kepada sayap ketenteraan Hamas iaitu Brigade As-Syahid Izzuddin Al-Qassam yang sering dikenal dengan aksi-aksi pelancaran roket Al-Qassam dan operasi Amaliyyah Al-Istisyhadiyyah. 


My News

islamiconlineuniversity.com

Learn How to give Dawah

Alafasy Quran TV - Syeikh Misyari Rasyid Al-Afasy

Radio Rodja - Menebar Cahaya Sunnah - Kuliah Hadist

Iklan Nuff