IN MY HEAD: ?

Sunday, September 26, 2010

Pertempuran Badar

Dalam sejarah tercatat bahwa kafir Quraisy sejak permulaan Islam sudah keras dalam memusnahkan Islam dan selama 13 tahun menghalangi menegakan Islam. Rasulullah SAW selalu mendapat perlawanan sengit dari bangsa Quraisy sehingga beliau hijrah ke Madinah.

Kemudian Allah SWT menurunkan Q.S. Al Hajj: 39-40:-

“39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,”

Firman Allah mengizinkan perang melawan kafir Quraisy guna membela diri. Ayat tersebut mendorong Rasulullah SAW dan umat Islam untuk melakukan perlawanan terhadap orang kafir. Adapun peperangan yang beliau lakukan antara lain:
1) Perang Badar
Perang ini terjadi tanggal 17 Ramadhan 2 H, yang di menangkan kaum muslimin. Yang disebutkan dalam Al Quran "Yaumul Furqan" artinya hari memisahkan antara yang hak dan yang batil. Setelah Perang Badar, kedudukan Islam semakin kuat dan kukuh.

2) Perang Uhud
Perang ini terjadi di kaki Gunung Uhud di bulan Syaaban tahun 3 H. Jumlah kafir Quraisy adalah 3.000 orang dan jumlah kaum muslimin 100 orang yang sebagian menjadi munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubbay. Pahlawan Islam Hamzah gugur dan Rasulullah SAW mengalami luka-luka. Secara lahir, umat Islam mengalami kekalahan tetapi secara batin mendapat pengalaman menghadapi kafir Quraisy.

3) Perang Ahzab
Perang ini terjadi bulan Syawal tahun 5 H. Dinamakan Ahzab karena persekutuan kafir Quraisy dari Bani Gatfan, Bani Salim, Bani Asad, Bani Murah, Bani Asya, Bani Nazir. Mereka mampu menyerbu dan mengepung kota Madinah, sehingga dikenal dengan "Perang Khandaq". Akhirnya kemenangan di pihak kau muslim. Sesudah peperangan berakhir, pemimpin Quraisy yang bernama Amr bin Ash dan Khalid bin Walid masuk Islam sebagai tanda berakhirnya peperangan melawan kafir Quraisy.

Sumber

Thursday, September 23, 2010

Pertempuran Uhud Dan Syuhada Uhud

Dan Mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu Telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Ali Imran:165)

Ayat ini menggambarkan keadaan umat Islam pada saat mengalami kekalahan dalam perang Uhud. Mereka kehilangan tujuh puluh syuhada, ditambah lagi dengan sejumlah korban luka-luka. Padahal mereka berjuang di jalan Allah. Sementara musuh mereka orang-orang kafir berjuang di jalan taghud/syaitan. Sebelumnya, pada saat perang Badar, mereka menang, dan mampu menggugurkan tujuh puluh orang, serta mampu menangkap tujuh puluh tawanan dari pasukan kafir. Mengapa kekalahan itu terjadi di Uhud, padahal jumlah mereka di Uhud lebih banyak dari pada di Badar? Ayat di atas menjawab pertanyaan ini.

…………………………………………………………………………………………………

Uhud_28800_29

Pertempuran Uhud berlaku antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada 22 Mac 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Pertempuran Badar. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin oleh Rasulullah s.a.w. sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan. Pertempuran Uhud berlaku berhampiran Bukit Uhud tidak berapa jauh daripada Masjid Nabawi.

Kekalahan tentera Muslimin adalah kerana mereka engkar dengan arahan.

Muslimin mengejar musuh sampai mereka meletakkan senjata di mana saja asal jauh dari bekas markas mereka. Kaum Muslimin lantas mulai memperebutkan rampasan perang. Alangkah banyaknya jumlah rampasan perang itu! Hal ini membuat mereka lupa mengikuti terus jejak musuh, kerana sudah mengharapkan kekayaan duniawi.

Mereka ini ternyata dilihat oleh pasukan pemanah yang diperintahkan oleh Rasul agar jangan meninggalkan tempat di gunung itu, sekalipun mereka melihat kawan-kawannya diserang.

Dengan tak dapat menahan air liur melihat rampasan perang itu, kepada satu sama lain mereka berkata:

"Kenapa kita masih tinggal disini juga dengan tidak ada apa-apa. Tuhan telah menghancurkan musuh kita. Mereka, saudara-saudara kita itu, sudah merebut markas musuh. Kesanalah juga kita, ikut mengambil rampasan itu."

Yang seorang lagi tentu menjawab:

"Bukankah Rasulullah sudah berpesan jangan meninggalkan tempat kita ini? Sekalipun kami diserang janganlah kami dibantu."

Lalu mereka berselisih. Ketika itu juga tampil Abdullah bin Jubair berpidato agar jangan mereka itu melanggar perintah Rasul. Tetapi sebahagian besar tidak patuh. Mereka berangkat juga. Yang masih tinggal hanya beberapa orang saja, tidak sampai sepuluh orang. Seperti kesibukan Muslimin yang lain, mereka yang ikut bergegas itu pun sibuk pula dengan harta rampasan.

Peritiwa Uhud mengajar kita agar memberi wala' (kepatuhan)kepada kepimpinan.

makam syuhada uhud dan hamzah r.a

Tempat terjadi pertempuran dan persemadian para syuhada Perang Uhud, termasuk Saidina Hamzah(r.a.)

Lawatan ke lokasi syuhada Uhud sewajarnya menyedarkan kita erti sebuah perjuangan dalam gerakan Islam.

………………………………………………………………………………………………..

Bukhari meriwayatkan bahwa kaum Muslimin berselisih pendapat mengenai tindakan desersi itu. Sebagian mengatakan, "Kita perangi rnereka," sedangkan sebagian  yang lain mengatakan, "Biarkanlah mereka." Selanjutnya turunlah firman Allah Subhanahu waTa'ala mengenai hal ini.

"Maka kamu menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik ,padahal Allah telah membalikkan rnereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu ingin memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan oleh Allah? Siapa pun yang disesatkan oleh Allah, sekali-kali kamu tidak mungkin mendapatkan jalan untuk memberi petunjuk kepadanya." (an-Nisa' [4]: 88)

Menghadapi peperangan ini, sebagian sahabat mengusulkan supaya mneminta bantuan kepada orang-orang Yahudi, mengingat mereka terikat perjanjian untuk tolong-menolong dengan kaum Muslimin. Akan tetapi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,

"Kita tidak akan pernah meminta bantuan kepada orang-orang musyrik untuk menghadapi orang-orang musyrik (lainnya)."

Rasulullah kemudian bersama para sahabatnya — jumlah mereka tidak lebih dari tujuh ratus tentara — mengambil posisi di sebuah dataran di lereng gunung dan membentengi diri di balik gunung menghadap ke arah Madinah. Beliau menempatkan lima puluh pasukan pemanah di atas bukit yang terletak di belakang kaum Muslimin itu. RasuluNah shallallahu 'alaihi wa sallam menunjuk Abdullah bin Jubair sebagai pimpinan pasukan pemanah. Kepada pasukan pemanah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpesan,

"Berjagalah di tempat kalian ini dan lindungilah pasukan kita dari belakang. Bila kalian melihat pasukan kita berhasil mendesak dan menjarah musuh, janganlah sekali-kali kalian turut menjarah. Demikian pula andai kalian melihat pasukan kita banyak yang gugur, janganlah kalian bergerak membantu."'

Rafi' bin Khudaij dan Samurah bin Jundab, keduanya berusia lima belas tahun, meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk ikut serta dalam peperangan ini.Karena terlalu muda, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menolak permintaan tersebut. Setelah dijelaskan kepada beliau bahwa Rafi' ahli memanah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkannya. Samurah bin Jundab pun kemudian menghadap Rasulullah seraya berkata, "Demi Allah, aku bisa membanting Rafi'." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun membolehkannya juga.

Pada hari menjelang Perang Uhud, Rasulullah sshallallahu 'alaihi wa sallam memegang sebilah pedang kemudian bertanya kepada pasukannya, "Siapakah diantara kalian yang sanggup memenuhi fungsi pedang ini?" Abu Dujanah maju seraya menjawab, "Aku sanggup memenuhi fungsinya." la kemudian menerirna pedang tersebut dari tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. la mengeluarkan selembar kain merah lain diikatkannya di kepala (kebiasaan Abu Dujanah jika ingin berperang sampai mat!) kemudian dia berjalan mengelilingi barisan dengan membanggakan diri. Melihat ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya, cara berjalan seperti itu dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali pada tempat (dan peristiwa) seperti ini Iperang)."

…………………………………………………………………………………………………

Jabal uhudd

Jabal Uhud

Jabal uhud1

Dari Anas bin Malik r.s, Rasullulah berkata:-
Gunung Uhud mencintai Rasulullah SAW dan begitu juga sebaliknya.
"Sesungguhnya Uhud adalah satu gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya."

(Disetujui oleh Al-Bukhari dan Muslim)
Gunung Uhud bergoncang ketika Rasulullah SAW beserta para sahabat beliau ketika berdiri di atasnya
Rasulullah mendaki gunung Uhud bersama dengan Abu Bakar r.a, Umar r.a dan Ustman r.a. Ketika itu gunung Uhud bergoncang. Kemudian Rasulullah SAW menghentakkan kakinya dan bersabda :
"Diamlah kamu wahai Uhud, karena sesungguhnya berada di atas kamu adalah seorang Nabi, seorang Siddiq dan dua orang syahid"

(Diriwayatkan oleh Bukhari)
Gunung Uhud adalah salah satu dari gunung-gunung di Surga.

…………………………………………………………………………………………………

Hadis riwayat Sahal bin Sa`ad ra.:

Bahwa dia ditanya tentang luka Rasulullah saw. dalam perang Uhud, Sahal menjawab: Wajah Rasulullah saw. terluka, gigi seri beliau patah serta topi perang beliau juga hancur. Fatimah putri Rasulullah saw. lalu membersihkan darah beliau sementara Ali bin Abu Thalib menuangkan air ke atas luka dengan menggunakan perisai. Ketika Fatimah melihat ternyata air hanya menambah pendarahan, ia lalu mengambil sepotong tikar dan membakarnya hingga menjadi abu. Kemudian Fatimah menempelkan abu tersebut pada luka beliau hingga berhentilah aliran darah itu.

Sahih Muslim : 3345

085027p

Setelah berlangsungnya peperangan Uhud, Allah telah menurunkan ayat ini:

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya"
(Aali 'Imran, 3:159)

Wallahualam.

Sunday, September 12, 2010

Ahlan waSahlan Syawal

Image0246 

Khemah Solat Terawih Di Perkarangan Stadium, Kota Bharu

Image0254

Iftar Ramadan in Masjid Langgar, Kota Bharu

Assalamu 'Alaikum waRahmatullahi waBarakatuh

All Praise Belongs to Allah (swt), and May the Salah and Salam of Allah (swt) be upon our beloved Messenger صلى الله عليه وسل

"Remember, fasting in Ramadan and striving to do as much Ibadah and good deeds past month is a great blessing upon us, rather than a hardship as some people see it. Everything we do is really for our own good and it is nobody but us that will benefit at the end. Not only does fasting help us control our desires and trains us for the rest of the year, but it also gives us compassion for the poor, as well as many physical and spiritual benefits. But most of all, it brings us closer to Allah and instills Taqwa in our hearts and is all ultimately a means for attaining Jannah and avoiding the fire of Hell"

Jazakumullahu Khayran!

Wassalaamu ‘Alaikum waRahmathullahi waBarakaathuh

-someone,al-aqsa

Salam.. Chat.


ShoutMix chat widget

Followers

As-Syahid Izzuddin Al-Qassam (1871 - 20 Nov 1935)

Nama sebenar beliau adalah Muhammad Izzuddin Abdul Qadir Mustafa Al-Qassam. Lahir di daerah Al-Ladziqiyyah, Syria Selatan. Masuk ke Al-Azhar sekitar tahun 1906 pada usia 14 tahun. Sempat berguru dengan Sheikh Muhammad Abduh dan berteman dengan Sheikh Rasyid Redho. Ketika penjajahan kuffar di Libya pada 1911, beliau turut memobilisasi senjata dan para mujahid untuk turun ke Libya. Setiap operasi jihad yang dipimpin oleh beliau di Palestin membuahkan kejayaan besar yang menakutkan Inggeris yang menjajah Palestin saat itu. Beliau syahid dalam satu pertempuran dahsyat di Kota Jenin, bersama 10 orang mujahid yang digempur dengan ratusan pasukan Inggeris yang menggunakan helikopter. Kini, nama beliau disematkan kepada sayap ketenteraan Hamas iaitu Brigade As-Syahid Izzuddin Al-Qassam yang sering dikenal dengan aksi-aksi pelancaran roket Al-Qassam dan operasi Amaliyyah Al-Istisyhadiyyah. 


My News

islamiconlineuniversity.com

Learn How to give Dawah

Alafasy Quran TV - Syeikh Misyari Rasyid Al-Afasy

Radio Rodja - Menebar Cahaya Sunnah - Kuliah Hadist

Iklan Nuff