Showing posts with label Zikir. Show all posts
Showing posts with label Zikir. Show all posts

IN MY HEAD: ?

Sunday, January 9, 2011

Takhalli, Tahalli, dan Tajalli

Manusia dilengkapi oleh Allah dua hal pokok, yaitu jasmani dan rohani. Dua hal ini memiliki keperluan masing-masing. Jasmani membutuhkan makan, minum, pelampiasan syahwat, keindahan, pakaian, perhiasan-perhiasan dan kemasyhuran. Rohani, pada sisi lain, membutuhkan kedamaian, ketenteraman, kasih-sayang dan cinta.Para sufi menegaskan bahwa hakekat sesungguhnya manusia adalah rohaninya. Ia adalah muara segala kebajikan. Kebahagiaan badani sangat tergantung pada kebahagiaan rohani.

50671870_fdeeb4b945

Sedangkan, kebahagiaan rohani tidak terikat pada wujud luar jasmani manusia. Sebagai inti hidup, rohani harus ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi. Semakin tinggi rohani diletakkan, kedudukan manusia akan semakin agung. Jika rohani berada pada tempat rendah, hina pulalah hidup manusia. Fitrah rohani adalah kemuliaan, jasmani pada kerendahan. Badan yang tidak memiliki rohani tinggi, akan selalu menuntut pemenuhan kebutuhan-kebutuhan rendah hewani.

58655_469537119782_695629782_6700400_239943_n

Rohani hendaknya dibebaskan dari ikatan keinginan hewani, yaitu kecintaan pada pemenuhan syahwat dan keduniaan. Hati manusia yang terpenuhi dengan cinta pada dunia, akan melahirkan kegelisahan dan kebimbangan yang tidak berujung. Hati adalah cerminan ruh. Kebutuhan ruh akan cinta bukan untuk dipenuhi dengan kesibukan pada dunia. Ia harus bersih.

Dalam rangkaian metode pembersihan hati, para sufi menetapkan dengan tiga tahap : Takhalli, Tahalli, dan Tajalli. Takhalli, sebagai tahap pertama dalam mengurus hati, adalah membersihkan hati dari keterikatan pada dunia. Hati, sebagai langkah pertama, harus dikosongkan. Ia disyaratkan terbebas dari kecintaan terhadap dunia, anak, istri, harta dan segala keinginan duniawi.

Dunia dan isinya, oleh para sufi, dipandang rendah. Ia bukan hakekat tujuan manusia. Manakala kita meninggalkan dunia ini, harta akan sirna dan lenyap. Hati yang sibuk pada dunia, saat ditinggalkannya, akan dihinggapi kesedihan, kekecewaan, kepedihan dan penderitaan. Untuk melepaskan diri dari segala bentuk kesedihan, lanjut para saleh sufi, seorang manusia harus terlebih dulu melepaskan hatinya dari kecintaan pada dunia.

Tahalli, sebagai tahap kedua berikutnya, adalah upaya pengisian hati yang telah dikosongkan dengan isi yang lain, yaitu Allah (swt). Pada tahap ini, hati harus selalu disibukkan dengan dzikir dan mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, melepas selain-Nya, akan mendatangkan kedamaian. Tidak ada yang ditakutkan selain lepasnya Allah dari dalam hatinya. Hilangnya dunia, bagi hati yang telah tahalli, tidak akan mengecewakan. Waktunya sibuk hanya untuk Allah, bersenandung dalam dzikir.

Pada saat tahalli, lantaran kesibukan dengan mengingat dan berdzikir kepada Allah dalam hatinya, anggota tubuh lainnya tergerak dengan sendirinya ikut bersenandung dzikir. Lidahnya basah dengan lafadz kebesaran Allah yang tidak henti-hentinya didengungkan setiap saat. Tangannya berdzikir untuk kebesaran Tuhannya dalam berbuat. Begitu pula, mata, kaki, dan anggota tubuh yang lain. Pada tahap ini, hati akan merasai ketenangan. Kegelisahannya bukan lagi pada dunia yang menipu. Kesedihannya bukan pada anak dan istri yang tidak akan menyertai kita saat maut menjemput. Kepedihannya bukan pada syahwat badani yang seringkali memperosokkan pada kebinatangan. Tapi hanya kepada Allah. Hatinya sedih jika tidak mengingat Allah dalam setiap detik.

Setelah tahap ‘pengosongan’ dan ‘pengisian’, sebagai tahap ketiga adalah Tajalli. Yaitu, tahapan dimana kebahagian sejati telah datang. Ia lenyap dalam wilayah Jalla Jalaluh, Allah subhanahu wataâala. Ia lebur bersama Allah dalam kenikmatan yang tidak bisa dilukiskan. Ia bahagia dalam keridhoâan-Nya. Pada tahap ini, para sufi menyebutnya sebagai maârifah, orang yang sempurna sebagai manusia luhur.

Syekh Abdul Qadir Jaelani menyebutnya sebagai insan kamil, manusia sempurna. Ia bukan lagi hewan, tapi seorang malaikat yang berbadan manusia. Rohaninya telah mencapai ketinggian kebahagiaan. Tradisi sufi menyebut orang yang telah masuk pada tahap ketiga ini sebagai waliyullah, kekasih Allah. Orang-orang yang telah memasuki tahapan Tajalli ini, ia telah mencapai derajat tertinggi kerohanian manusia. Derajat ini pernah dilalui oleh Hasan Basri, Imam Junaidi al-Baghdadi, Sirri Singkiti, Imam Ghazali, Rabiah al-Adawiyyah, Maâruf al-Karkhi, Imam Qusyairi, Ibrahim Ad-ham, Abu Nasr Sarraj, Abu Bakar Kalabadhi, Abu Talib Makki, Sayyid Ali Hujweri, Syekh Abdul Qadir Jaelani, dan lain sebagainya. Tahap inilah hakekat hidup dapat ditemui, yaitu kebahagiaan sejati.

Sumber

Wallahualam

Monday, December 6, 2010

Zikrullah Dalam Kehidupan Muslim

Zikrullah Dalam Kehidupan Muslim

Zikir dari seorang hamba kepada Khaliq-nya, melengkapkan hamba seorang mukmin.

zikir-7-kerendahan

Zikrullah di mana-mana sahaja, lazimkan hati dengan zikirullah.

zikir

Rasulullah s.a.w. juga pernah menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah seperti orang yang hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah sebagai orang yang mati: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati.” (HR. Bukhari)

Bahkan dalam riwayat lain, Rasulullah s.a.w. juga mengumpamakannya dengan rumah. Rumah orang yang berdzikir kepada Allah adalah rumah manusia hidup, dan rumah orang yang tidak berdzikir adalah seperti rumah orang mati, atau kuburan.

Seorang mu’min yang senantiasa mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah, akan sangat memerlukan dzikrullah yang melebihi daripada seorang muslim biasa. Karena pada hakikatnya, ia ingin kembali menghidupkan hati mereka yang telah mati. Namun bagaimana mungkin ia dapat mengembang amanah tersebut, manakala hatinya sendiri redup remang-remang, atau bahkan juga turut mati dan porak-poranda.

Dari sini dapat diambil satu kesimpulan bahwa tidak mungkin memisahkan dzikir dengan hati. Karena pemisahan seperti ini pada hakikatnya sama seperti pemisahan roh dan jasad dalam diri insan. Seorang manusia sudah bukan manusia lagi manakala rohnya sudah tiada serasi hengkang dari jasadnya. Dengan dzikir ini pulalah, Allah gambarkan dalam Al-Qur’an, bahwa hati dapat menjadi tenang dan tenteram. FirmanNya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Surah Al-Ra’d:28(13:28).

Ketenangan hati juga berkaitan erat dengan kebersihan hati. Hati yang tidak bersih, tidak dapat menjadikan diri insan menjadi tenang. Bahkan penulis melihat bahwa kebersihan hatilah yang menjadi sumber tegaknya bangunan ketenangan hati. Dan disinilah dzikir dapat mengantisipasikan hati menjadi bersih, sebagaimana dzikir juga dapat menjadikan hati menjadi tenang. Dan ini pulalah letak asakan dzikir dalam hati seorang da’i.

Adalah suatu hal yang teramat tabu bagi seorang da’i, meninggalkan dzikir dalam setiap detik yang dilaluinya. Karena dzikir memiliki banyak keistimewaan yang teramat penting guna menjadi bekalan da’wah yang akan mereka lalui.

Salah seorang salafuna saleh ada yang mengatakan, “Lisan yang tidak berdzikir adalah seperti mata yang buta, seperti telinga yang tuli dan seperti tangan yang lumpuh. Hati merupakan pintu besar Allah yang senantiasa terbuka antara hamba dan Rabnya, selama hamba tersebut tidak menguncinya sendiri.”

Adalah Syeikh Hasan al-Basri, mengungkapkan dalam sebuah kata mutiara yang sangat indah: “Raihlah keindahan dalam tiga hal; dalam shalat, dalam dzikir dan dalam tilawatul Qur’an, dan kalian akan mendapatkannya…. Jika tidak maka ketahuilah, bahwa pintu telah tertutup.”

Inilah pentingnya dzikir bagi kebersihan hati seorang da’i. Dengan dzikir, seorang hamba akan mampu menundukkan syaitan, sebagaimana syaitan menundukkan manusia yang lupa dan lalai. Dengan dzikir pulalah, amal shaleh menjadi hidup. Dan tanpa dzikir, amal shaleh seperti jasad yang tidak memiliki roh. Mungkinkah aktiviti da’wah yang dilakukan da’i menjadi seperti jasad tanpa roh?

Sumber

Waallahualam.

zikirSelepasSolat Sila besarkan dan copy serta amal kan.

Sunday, December 5, 2010

Fadhilah Subhanallah Dan Alhamdulillah

Fadhilah Subhanallah Dan Alhamdulillah

Sambungan keterangan hadist yang lepas ini mengenai kelebihan membaca Subhanallah dan Alhamdulillah, ikuti penerangan di bawah.

fadilat 

Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah itu memberatkan timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah keduanya memenuhi ruang antara langit dan bumi. Shalat itu adalah cahaya, shadaqah itu adalah burhan (bukti/petunjuk). Kesabaran adalah cahaya. Al-Qur’an adalah hujjah (bukti) untuk membelamu atau menentangmu. Setiap manusia bekerja, maka ada yang menjual dirinya dengan bekerja berat untuk keselamatannya atau kehancurannya.” (HR. Muslim)

Hadits di atas menggambarkan bahwa “Alhamdulillah” memberatkan timbangan. Bahkan Rasulullah saw. mengulanginya lagi dengan mengatakan bahwa fadhilah, “subhanallah” dan “Alhamdulillah” adalah akan memenuhi ruang antara langit dan bumi. Dalam hadits lain, Rasulullah saw. menguatkan fadhilah”dzikir” ini dengan mengatakan : Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan lisan namun berat di atas timbangan dan disukai oleh Allah yang Maha Rahman, yaitu “subhanallah wa bihamdihi” dan “subhanallahil adzim”. (HR. Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang bertasbih seratus kali pada setiap selesai shalat, dan bertahlil seratus kali, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun dosa-dosanya tersebut seumpama buih di lautan. (HR. Nasa’i)

Sumber

Waallahualam.

Thursday, July 22, 2010

Beautifull Recitation by Mishary Rashid Alafasy of Surah Mulk.


You can download the complete Quran recitation of this Qari from the link provided below.
http://english.islamway.com/sindex.php?section=erecitorslist&iw_a=view&id=314

Beautifull Recitation by Mishary Rashid Alafasy of Surah Mulk.


You can download the complete Quran recitation of this Qari from the link provided below.
http://english.islamway.com/sindex.php?section=erecitorslist&iw_a=view&id=314

Thursday, April 22, 2010

Tentang Zikir(1)

Firman Allah S.W.T:-

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرً۬ا كَثِيرً۬ا (٤١) وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةً۬ وَأَصِيلاً (٤٢) هُوَ ٱلَّذِى يُصَلِّى عَلَيۡكُمۡ وَمَلَـٰٓٮِٕكَتُهُ ۥ لِيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَڪَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَحِيمً۬ا (٤٣)

“Wahai orang-orang yang beriman berzikirlah(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepadaNya pada waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikatNya( memohonkan keampunan untukmu) supaya mengeluarkan kamu daripada kegelapan kepada cahaya(yang terang).Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”

                                                                                               (Al-Ahzab: 41-43)

Ayat-ayat yang tersebut diatas menunjukkan bahawa rahmat Allah s.w.t dan doa para malaikat adalah hasil daripada zikrullah yang kamu kerjakan.Sebanyak mana kamu berzikir mengingati Allah s.w.t sebanyak itulah kamu akan diingati.

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, tujuh golongan yang akan dilindungi Allah s.w.t di bawah bayangan rahmatNya pada hari yang tiada bayangan selain daripada bayangan rahmatNya iaitu:-

1-Pemerintah yang adil

2-Pemuda yang menggunakan masa muda remajanya untuk beribadat kepada Allah s.w.t.

3-Lelaki yang hatinya sentiasa terpaut pada masjid.

4-Dua orang yang berkasih sayang antara satu sama lain kerana Allah,mereka berkumpul dan berpisah kerana Allah s.w.t.

5-Lelaki yang digoda oleh wanita bangsawan dan jelita, lalu dia berkata “Sesungguhnya saya takut kepada Allah!”

6-Seorang yang memberi sedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak tahu sedekah yang diberikan oleh tangan kananya.

7-Lelaki yang mengingati Allah s.w.t berseorangan sehingga berlinangan air matanya.

(Hadis Riwayat Imam Bukhari, Muslim dan lain-lain)

Hendaklah sentiasa berzikir pada waktu malam ataupun siang, didaratan ataupun di lautan, semasa berada dalam perjalanan atau tidak dalam keadaan miskin ataupun kaya ketika sakit ataupun sihat dengan perlahan ataupun nyaring dan dalam apa-apa saja keadaan.

Jadi, marilah sama-sama mulakan zikir masing-masing, dengan doa-doa sebelum tidur, doa sebelum makan, doa masuk exam dan macam-macam doa lagi. Juga zikir lepas solat, seperti yang anda tahu. Zikir yakni mengingati Allah dapat menolak kelalaian.

Waallahualam.

Friday, January 29, 2010

Doa,Selawat Dan Zikir


Hayatilah….

Tuesday, July 7, 2009

Fadhilat Zikir

Andai kata tidak ada mana-mana ayat atau hadith yang menyebut tentang zikirullah, namun tidak sepatutnya seorang hamba Allah itu lalai daripada mengingati Allah swt pemberi nikmat hakiki pada bila-bila masa pun kerana pada setiap detik,kenikmatan dan kurniaan daripada Allah Zat Yang Maha Suci begitu banyak dan tidak berkesudahan serta tidak ada bandingan seumpama itu. Oleh itu, mengingati, menyebut, mensyukuri dan mengakui kebaikan pemberi nikmat yang demikian itu adalah suatu perkara yang terdapat dalam naluri diri manusia itu sendiri.

Terdapat begitu banyak sekali ayat al-quran, hadith serta kata-kata dan kisah-kisah ulama yang memberi galakan dan dorongan yang bersungguh-sungguh tentang berzikir kepada Allah Zat Yang Maha Suci, maka sememangnya tidak dapat dibayangkan betapa banyak keberkatan dan Nur yang terkandung dalam berzikir kepada Allah swt.Di bawah saya mengutarakan beberapa ayat-ayat al-Quran  dan beberapa hadith yang bekaitan dengan zikirullah yang penuh keberkatan ini.

Firman Allah SWT:

‘Maka,oleh itu, ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan undang-undangKu) supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah kamu mengkufuri (nikmatku).’                                    [al-Baqarah:152]

Firman Allah SWT:

‘Kemudian apabila kamu bertolak turun dari padang ‘Arafah (menuju ke Muzdalifah) maka sebutlah nama Allah(dengan doa-doa dan tasbih) ditempat Masyaril-haram’ (di Muzdalifah) dan ingatlah kepada Allah dengan menyebutNya sebagaimana dia telah memberi petunjuk hidayat kepada kamu dan sesungguhnya kamu sebelum itu adalah daripada golongan orang-orang yang salah jalan ibadatnya.’                                    [al-Baqarah:198]

Firman Allah SWT:

“Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan ibadat haji kamu maka hendaklah kamu menyebut-nyebut dan mengingati Allah(dengan menbesarkanNya.) sebagaimana kamu dahulu menyebut-nyebut(memuji-muji) datuk nenek kamu bahkan ingatlah Allah dengan sebutan yang lebih  lagi. Dalam pada itu ada antara manusia yang (berdoa dengan) berkata, 'Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami(kebaikan) didunia  dan tidak ada baginya sedikitpun kebaikan di akhirat. Antara mereka ada pula yang (berdoa dengan) berkata, ’Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari azab neraka,’Mereka itulah yanag akan memperolehi bahagian yang baik daripada apa-apa yang telah mereka usahakan dan Allah amat cepat perhitunganNya.”[al-Baqarah:200-202]

Diriwayatkan dalam sebuah hadith bahawa terdapat tiga golongan manusia yang doa mereka tidak akan ditolak oleh Allah SWT(bahkan pasti doa mereka akan dikabulkan.)Pertama ialah mereka yang banyak berzikir kepada Allah SWT,Kedua ialah seorang yang dizalimi.Ketiga ialah seorang pemerintah yang tidak melakukan kezaliman.[Jami’us Saghir]

Sesungguhnya, untuk beramal dan untuk dijadikan contoh pengajaran satu ayat al-Quran dan satu hadith pun sudah memadai.Sebaliknya, bagi mereka yang memang tidak ingin beramal, jika dikemukakan kitab demi kitab pun tidak berguna juga.

Hadith 1

Daripada Abu Hurairah r.a katanya bahawa Rasulullah S.A.W bersabda, “Allah SWT berfirman:

‘Sesungguhnya apa-apa yang akan Aku lakukan terhadap hambaKu adalah mengikut sangkaan hambaKu terhadapkKu dan Aku bersamanya apabila dia mengingatiKu. Jika dia mengingati Aku didalam hatinya,Maka Aku mengingati dia di dalam hatiKu dan jika dia mengingati Aku dalam perhimpunan maka Aku ingati dia dalam perhimpunan yang lebih baik.(iaitu dalam jemaah para malaikat yang maksum dan suci daripada segala dosa).Apabila hambaKu mendekatiKu sejengkal, maka aku dekati dia sehasta,Apabila dia mendekati Aku sehasta, maka aku dekati dia sedepa.Dan apabila dia datang mendekati Aku dengan berjalan, maka Aku dekati dia dengan berlari.’ [Hadith Riwayat Imam Ahmad,Bukhari,Muslim dan lain-lain.

Hadith 2

Diriwayatkan  daripada Abdullah bin Busr r.a bahawa sesungguhnya seorang lelaki bertanya, ‘Ya Rasulullah, pengetahuan hukum-hukum syariah Islam telah banyak bagiku, beritahulah kepadaku sesuatu yang dapat aku mengamalkannya secara berterusan sepanjang hidupku.’ Baginda s.a.w bersabda, ‘Hendaklah lidahmu senantiasa basah dengan zikirullah.’                    [Hadith Riwayat Ibnu Abi Syaibah,Ahmad dan lain-lain]

Dalam Hadith yang lain Muaz r.a berkata bahawa pembicaraan yang terakhir antara Baginda s.aw dengan aku ketika aku berpisah dengan Baginda s.a.w ialah aku bertanya, ‘Amalan manakah yang amat disukai oleh Allah swt? Baginda bersabda bahawa hendaklah kamu meninggal dunia dalam keadaan lidah kamu basah berzikir kepada Allah.

Jika seseorang dilamun percintaan maka seseorang itu akan merasai kemanisan dan kelazatan dengan menyebut nama orang yang dicintainya. Hakikat ini hanya diketahui dan dirasai oleh orang yang pernah mengalami percintaan. Oleh itu, maksudnya ialah hendaklah menyebut nama Allah Yang Maha Suci dengan penuh syahdu sehingga terasa kemanisannya.

Sesetengah ulama, ahli zikir apabila mereka berzikir secara jihir(dengan mengeraskan suara)maka kelazatan zikir itu turut dirasai oleh orang yang berada disamping mereka. Hingga kelazatan zikir itu dapat dirasai oleh semua orang. Tetapi hal ini hanya diperolehi apabila hati sudah mengecapi kelazatan dan lidah pula sudah biasa dengan memperbanyakkan zikir.

Wallahu A'lam. Hanya mengharapkan Cahaya Sakinah dan Rahmat dari Allah Ta'ala.

Technorati Tags: ,

Salam.. Chat.


ShoutMix chat widget

Followers

As-Syahid Izzuddin Al-Qassam (1871 - 20 Nov 1935)

Nama sebenar beliau adalah Muhammad Izzuddin Abdul Qadir Mustafa Al-Qassam. Lahir di daerah Al-Ladziqiyyah, Syria Selatan. Masuk ke Al-Azhar sekitar tahun 1906 pada usia 14 tahun. Sempat berguru dengan Sheikh Muhammad Abduh dan berteman dengan Sheikh Rasyid Redho. Ketika penjajahan kuffar di Libya pada 1911, beliau turut memobilisasi senjata dan para mujahid untuk turun ke Libya. Setiap operasi jihad yang dipimpin oleh beliau di Palestin membuahkan kejayaan besar yang menakutkan Inggeris yang menjajah Palestin saat itu. Beliau syahid dalam satu pertempuran dahsyat di Kota Jenin, bersama 10 orang mujahid yang digempur dengan ratusan pasukan Inggeris yang menggunakan helikopter. Kini, nama beliau disematkan kepada sayap ketenteraan Hamas iaitu Brigade As-Syahid Izzuddin Al-Qassam yang sering dikenal dengan aksi-aksi pelancaran roket Al-Qassam dan operasi Amaliyyah Al-Istisyhadiyyah. 


My News

islamiconlineuniversity.com

Learn How to give Dawah

Alafasy Quran TV - Syeikh Misyari Rasyid Al-Afasy

Radio Rodja - Menebar Cahaya Sunnah - Kuliah Hadist

Iklan Nuff